Jalur ke Garut Selatan terancam putus
A
A
A
Sindonews.com – Jalur penghubung ke kawasan selatan Kabupaten Garut terancam terputus di sejumlah titik. Ancaman putusnya akses jalan disebabkan oleh terjadinya tanah ambles dan longsor.
Berbagai bencana ini merupakan akibat dari hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut bagian selatan dalam kurun waktu tiga hari terakhir. Beberapa titik jalan yang terancam putus berada di Jalur Garut-Bungbulang.
Salah satu ancaman pada jalur penghubung yang berstatus sebagai jalan provinsi ini adalah tertutupnya jalan oleh material longsoran tebing. Sebagai contoh, tertutupnya jalan oleh longsor terjadi di Kampung Halimun, Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut.
“Badan jalan sepanjang 10 meter di sini tertutup material longsor tebing pada pukul 17.00 WIB kemarin. Mengetahui adanya longsor, kami datang kemari untuk menyingkirkan dan membersihkan tanah dari badan jalan,” kata Asep Abidin, seorang petugas Dinas Binamarga, Rabu (16/4/2014).
Upaya pembersihan jalan sendiri dilakukan secara manual dengan cangkul dan sekop. Selain itu, pemerintah dari dinas terkait juga melibatkan satu unit truk pengangkut (loader).
“Pembersihan jalan sudah kami lakukan sejak pagi hari. Aktivitas pemulihan jalan ini hanya akan berlangsung beberapa jam. Jalan yang tertutup harus segera dibuka dan dibersihkan karena ini merupakan akses vital menuju Garut selatan di bagian barat, yaitu Kecamatan Bungbulang,” ujarnya.
Ancaman lain yang dapat sewaktu-waktu memutuskan akses jalan adalah adanya bahu jalan yang ambles. Rata-rata, kasus bahu jalan ambles ini berlaku pada jalan yang berada di atas tebing.
Sebagai antisipasi sementara, masyarakat sekitar menutupi atau menandai bahu jalan yang ambles ini dengan pagar bambu. Selain kendaraan pribadi, jalur ini juga sering dilintasi oleh angkutan umum.
Salah satu angkutan yang setiap hari melintasi jalur ini adalah elf Jurusan Bandung Leuwipanjang-Bungbulang. Dari informasi yang dihimpun, angkutan ini mengoperasikan tujuh unit armada dalam satu harinya.
Berbagai bencana ini merupakan akibat dari hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut bagian selatan dalam kurun waktu tiga hari terakhir. Beberapa titik jalan yang terancam putus berada di Jalur Garut-Bungbulang.
Salah satu ancaman pada jalur penghubung yang berstatus sebagai jalan provinsi ini adalah tertutupnya jalan oleh material longsoran tebing. Sebagai contoh, tertutupnya jalan oleh longsor terjadi di Kampung Halimun, Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut.
“Badan jalan sepanjang 10 meter di sini tertutup material longsor tebing pada pukul 17.00 WIB kemarin. Mengetahui adanya longsor, kami datang kemari untuk menyingkirkan dan membersihkan tanah dari badan jalan,” kata Asep Abidin, seorang petugas Dinas Binamarga, Rabu (16/4/2014).
Upaya pembersihan jalan sendiri dilakukan secara manual dengan cangkul dan sekop. Selain itu, pemerintah dari dinas terkait juga melibatkan satu unit truk pengangkut (loader).
“Pembersihan jalan sudah kami lakukan sejak pagi hari. Aktivitas pemulihan jalan ini hanya akan berlangsung beberapa jam. Jalan yang tertutup harus segera dibuka dan dibersihkan karena ini merupakan akses vital menuju Garut selatan di bagian barat, yaitu Kecamatan Bungbulang,” ujarnya.
Ancaman lain yang dapat sewaktu-waktu memutuskan akses jalan adalah adanya bahu jalan yang ambles. Rata-rata, kasus bahu jalan ambles ini berlaku pada jalan yang berada di atas tebing.
Sebagai antisipasi sementara, masyarakat sekitar menutupi atau menandai bahu jalan yang ambles ini dengan pagar bambu. Selain kendaraan pribadi, jalur ini juga sering dilintasi oleh angkutan umum.
Salah satu angkutan yang setiap hari melintasi jalur ini adalah elf Jurusan Bandung Leuwipanjang-Bungbulang. Dari informasi yang dihimpun, angkutan ini mengoperasikan tujuh unit armada dalam satu harinya.
(lns)