4 penjual kunci jawaban UN dibekuk Polres Karanganyar
A
A
A
Sindonews.com - Jajaran Polres Karanganyar, Jawa Tengah membekuk empat pelaku penjualan soal dan kunci jawaban Ujian Nasional (UN). Salah seorang dari empat tersangka tersebut guru honorer di sebuah sekolah negeri cukup favorit di Karanganyar. Keempat tersangka adalah MRP, DW, GM dan JS.
Wakapolres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan terungkapnya jual beli soal dan kunci jawaban UN berawal dari laporan masyarakat Selasa 15 April 2014 sekitar pukul 06.30 WIB. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti.
Dari penyelidikan, polisi mengamankan dua orang siswa berinisal AMZ dan GC yang mengaku membeli soal UN dan kunci jawaban dari tersangka. Modus yang digunakan dalam transaksi jual beli soal tersebut melalui handphone (Hp).
Selanjutnya polisi memeriksa seluruh isi SMS dari hp yang dimiliki keduanya. Dari situ diketahui ada dua siswa lainnya terkait dalam jual beli soal dan kunci jawaban UN yakni AF dan AG.
Lalu, kemarin sekitar jam 09.00 WIB, AMZ dan GC menerima SMS dari seseorang belakangan diketahui berinsial MRP yang isinya akan menyerahkan jawaban UN mata pelajaran sosiologi dan kimia pukul 14.00 WIB.
"Berdasarkan isi sms terbaru yang diterima inilah, kami langsung melakukan penangkapan terhadap MRP dan tersangka lainnya berinisial GM," jelas Sarini, saat konferensi pers di Mapolres, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (15/4/2014).
Dari keterangan keduanya tersangka itu, petugas berhasil menangkap DW, JS, DG dan WK. Namun masih ada beberapa orang yang ikut dalam sindikat itu menghilang. Sarini menduga, jual beli kunci jawaban UN memeliki jaringan yang melibatkan sejumlah orang.
Selain para tersangka yang ditangkap, petugas juga menyita uang tunai Rp3,5 juta, hp dan sepeda motor Mega Pro bernopol AD 4015 EW.
Wakapolres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan terungkapnya jual beli soal dan kunci jawaban UN berawal dari laporan masyarakat Selasa 15 April 2014 sekitar pukul 06.30 WIB. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti.
Dari penyelidikan, polisi mengamankan dua orang siswa berinisal AMZ dan GC yang mengaku membeli soal UN dan kunci jawaban dari tersangka. Modus yang digunakan dalam transaksi jual beli soal tersebut melalui handphone (Hp).
Selanjutnya polisi memeriksa seluruh isi SMS dari hp yang dimiliki keduanya. Dari situ diketahui ada dua siswa lainnya terkait dalam jual beli soal dan kunci jawaban UN yakni AF dan AG.
Lalu, kemarin sekitar jam 09.00 WIB, AMZ dan GC menerima SMS dari seseorang belakangan diketahui berinsial MRP yang isinya akan menyerahkan jawaban UN mata pelajaran sosiologi dan kimia pukul 14.00 WIB.
"Berdasarkan isi sms terbaru yang diterima inilah, kami langsung melakukan penangkapan terhadap MRP dan tersangka lainnya berinisial GM," jelas Sarini, saat konferensi pers di Mapolres, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (15/4/2014).
Dari keterangan keduanya tersangka itu, petugas berhasil menangkap DW, JS, DG dan WK. Namun masih ada beberapa orang yang ikut dalam sindikat itu menghilang. Sarini menduga, jual beli kunci jawaban UN memeliki jaringan yang melibatkan sejumlah orang.
Selain para tersangka yang ditangkap, petugas juga menyita uang tunai Rp3,5 juta, hp dan sepeda motor Mega Pro bernopol AD 4015 EW.
(lns)