Tas mencurigakan di Tanjung Perak berisi pakaian
A
A
A
Sindonews.com - Calon penumpang dan warga di kawasan pelabuhan penyeberangan Ujung–Kamal mendadak panik. Mereka dikejutkan dengan penemuan sebuah tas hitam yang diduga berisi bom rakitan, di belakang deretan empat buah telepon umum.
Tas hitam itu memang cukup mencurigakan, lantaran di tas tersebut terdapat kabel, sehingga beberapa orang melihat kejanggalan dan menduga tas tersebut berisi bom rakitan.
Sebenarnya, tas tersebut sudah diketahui sejak pukul 03.00 WIB. Semula, tidak ada kecurigaan pada tas yang ditaruh oleh seseorang yang diduga sebagai calon penumpang kapal yang akan menyeberang ke Kamal, Madura.
Namun, setelah beberapa jam kemudian, si pemilik tas tidak kunjung mengambilnya lagi, sehingga timbul kecurigaan. Beberapa warga yang semua sedang duduk bersantai di sekitar tas tersebut langsung pergi setelah ada kabar dugaan tas tersebut berisi bom rakitan.
Penemuan tas mencurigakan ini kemudian dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas Polres langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi dalam radius lima meter dari titik keberadaan tas.
Polres Pelabuhan Tanjung Perak, segera berkoordinasi dengan Tim Gegana dari Polda Jatim. Tak lama kemudian, Tim Gegana tiba di lokasi. Seorang petugas dengan mengenakan pakaian anti bom langsung melakukan pengamanan tas tersebut.
Setelah berhasil diamankan, ternyata tas tersebut bukan berisi bom. Kabel yang melilit tas ternyata diketahui kabel charger ponsel. Tas tersebut teryata berisikan sarung, baju, minyak rambu, tas ponsel, dan tas kecil warna hitam berisi roti dan alat cukur. Selain itu juga ditemukan sebuah dompet.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Aries Syahbudin mengatakan bahwa dalam dompet itu juga ditemukan identitas pemilik tas, dia bernama Sappar, warga Sampang, Madura. Kemungkinan pemilik tas ini akan menyeberang ke Madura.
“Kami masih mencari tahu keberadaan pemilik tas ini, dan juga ingin tahu mengapa tasnya ditinggal begitu saja,” katanya, kepada wartawan, Selasa (15/4/2014).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menambahkan, setelah mendapatkan laporan adanya tas yang diduga berisi rakitan bom di Pelabuhan Tanjung Perak, Polda Jatim manerjunkan Tim Gegana. “Setelah mendapat laporan, langsung dilakukan pengamanan sekitar lokasi tas ditemukan,” tandasnya.
Calon penumpang, pedagang dan warga yang berada di lokasi tersebut menjadi lega setelah mengetahui jika tas tersebut bukan berisi bom rakitan, melainkan berisi perbekalan. Akibat kejadian ini, pelabuhan penyeberangan juga sempat ditutup hingga 1,5 jam.
Baca juga:
Tas diduga bom lumpuhkan pelayaran di Tanjung Perak
Tas hitam itu memang cukup mencurigakan, lantaran di tas tersebut terdapat kabel, sehingga beberapa orang melihat kejanggalan dan menduga tas tersebut berisi bom rakitan.
Sebenarnya, tas tersebut sudah diketahui sejak pukul 03.00 WIB. Semula, tidak ada kecurigaan pada tas yang ditaruh oleh seseorang yang diduga sebagai calon penumpang kapal yang akan menyeberang ke Kamal, Madura.
Namun, setelah beberapa jam kemudian, si pemilik tas tidak kunjung mengambilnya lagi, sehingga timbul kecurigaan. Beberapa warga yang semua sedang duduk bersantai di sekitar tas tersebut langsung pergi setelah ada kabar dugaan tas tersebut berisi bom rakitan.
Penemuan tas mencurigakan ini kemudian dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas Polres langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi dalam radius lima meter dari titik keberadaan tas.
Polres Pelabuhan Tanjung Perak, segera berkoordinasi dengan Tim Gegana dari Polda Jatim. Tak lama kemudian, Tim Gegana tiba di lokasi. Seorang petugas dengan mengenakan pakaian anti bom langsung melakukan pengamanan tas tersebut.
Setelah berhasil diamankan, ternyata tas tersebut bukan berisi bom. Kabel yang melilit tas ternyata diketahui kabel charger ponsel. Tas tersebut teryata berisikan sarung, baju, minyak rambu, tas ponsel, dan tas kecil warna hitam berisi roti dan alat cukur. Selain itu juga ditemukan sebuah dompet.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Aries Syahbudin mengatakan bahwa dalam dompet itu juga ditemukan identitas pemilik tas, dia bernama Sappar, warga Sampang, Madura. Kemungkinan pemilik tas ini akan menyeberang ke Madura.
“Kami masih mencari tahu keberadaan pemilik tas ini, dan juga ingin tahu mengapa tasnya ditinggal begitu saja,” katanya, kepada wartawan, Selasa (15/4/2014).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menambahkan, setelah mendapatkan laporan adanya tas yang diduga berisi rakitan bom di Pelabuhan Tanjung Perak, Polda Jatim manerjunkan Tim Gegana. “Setelah mendapat laporan, langsung dilakukan pengamanan sekitar lokasi tas ditemukan,” tandasnya.
Calon penumpang, pedagang dan warga yang berada di lokasi tersebut menjadi lega setelah mengetahui jika tas tersebut bukan berisi bom rakitan, melainkan berisi perbekalan. Akibat kejadian ini, pelabuhan penyeberangan juga sempat ditutup hingga 1,5 jam.
Baca juga:
Tas diduga bom lumpuhkan pelayaran di Tanjung Perak
(san)