Detik-detik sebelum terjangan banjir bandang terjadi
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum diterjang banjir bandang, salah satu dari dua perahu karet yang ditumpangi tim arung jeram mahasiswa Universitas Dipenogoro (Undip) sempat tersangkut di antara bebatuan.
Salah seorang mahasiswa Undip yang selamat dan berhasil dievakuasi, Angkasa (20), menuturkan, perahu yang ditumpanginya ini nyangkut karena melalui dua bongkah batu yang berukuran besar.
"Salah satu instruktur saya, yaitu mas Ipey, menyuruh kami yang berada di atas perahu untuk turun dan menaiki batu. Mungkin bobot perahu jadi terlalu berat dan tidak bisa melewati batu. Setelah itu, awak perahu yang laki-laki memperbaiki posisi perahu agar bisa diangkat dari himpitan batu dan digunakan kembali," kata Angkasa saat dihubungi Senin (14/4/2014).
Tim yang bersamanya, kata Angkasa, berjumlah enam orang, mereka terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan. Mereka menaiki perahu biru, sementara perahu merah yang ditumpangi lima orang lainnya telah melaju lebih dahulu di depan.
"Cara memperbaikinya adalah salah seorang dari kami berenam menaiki perahu. Kebetulan saya yang naik. Selain itu dua orang laki-laki yang lain membantu dari batu. Sesaat posisi perahu sudah normal, perahu yang saya naiki kemudian hanyut tapi masih bisa saya kendalikan. Di saat yang sama, datang air bah dari arah belakang. Kami pun semua terhempas seketika," tuturnya.
Seorang yang teridentifikasi bersama Angkasa namun tertinggal di atas batu adalah Anggraeni Miftah (19). Anggraeni merupakan korban yang ditemukan tewas di kawasan Cijayana.
Selain Miftah, korban lain yang bersama Angkasa namun berhasil dievakuasi adalah Ainun Nisa (20). Ainun merupakan salah satu korban yang terdampar di bebatuan yang berada tengah-tengah sungai.
Tokoh masyarakat Kecamatan Pakenjeng Ade Manadin mengatakan, upaya evakuasi Ainun berhasil dilakukan dengan cara memberikan tambang ke tengah-tengah sungai oleh warga.
Ia menyebutkan, total korban selamat yang berhasil divekauasi sementara berjumlah tujuh orang.
"Dengan demikian, sementara ini jumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi ada tujuh orang. Pada penyelamatan pertama dilakukan terhadap keempat orang yang terdampar di pinggiran sungai, penyelamatan kedua terhadap satu orang yang diselamatkan di Cijayana, ketiga terhadap seorang yang berada di perahu bernama Angkasa, dan terakhir terhadap Ainun Nisa yang terjebak di tengah sungai," paparnya.
Baca juga :
Korban banjir bandang sempat arungi Sungai Cikandang 15 Km
Salah seorang mahasiswa Undip yang selamat dan berhasil dievakuasi, Angkasa (20), menuturkan, perahu yang ditumpanginya ini nyangkut karena melalui dua bongkah batu yang berukuran besar.
"Salah satu instruktur saya, yaitu mas Ipey, menyuruh kami yang berada di atas perahu untuk turun dan menaiki batu. Mungkin bobot perahu jadi terlalu berat dan tidak bisa melewati batu. Setelah itu, awak perahu yang laki-laki memperbaiki posisi perahu agar bisa diangkat dari himpitan batu dan digunakan kembali," kata Angkasa saat dihubungi Senin (14/4/2014).
Tim yang bersamanya, kata Angkasa, berjumlah enam orang, mereka terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan. Mereka menaiki perahu biru, sementara perahu merah yang ditumpangi lima orang lainnya telah melaju lebih dahulu di depan.
"Cara memperbaikinya adalah salah seorang dari kami berenam menaiki perahu. Kebetulan saya yang naik. Selain itu dua orang laki-laki yang lain membantu dari batu. Sesaat posisi perahu sudah normal, perahu yang saya naiki kemudian hanyut tapi masih bisa saya kendalikan. Di saat yang sama, datang air bah dari arah belakang. Kami pun semua terhempas seketika," tuturnya.
Seorang yang teridentifikasi bersama Angkasa namun tertinggal di atas batu adalah Anggraeni Miftah (19). Anggraeni merupakan korban yang ditemukan tewas di kawasan Cijayana.
Selain Miftah, korban lain yang bersama Angkasa namun berhasil dievakuasi adalah Ainun Nisa (20). Ainun merupakan salah satu korban yang terdampar di bebatuan yang berada tengah-tengah sungai.
Tokoh masyarakat Kecamatan Pakenjeng Ade Manadin mengatakan, upaya evakuasi Ainun berhasil dilakukan dengan cara memberikan tambang ke tengah-tengah sungai oleh warga.
Ia menyebutkan, total korban selamat yang berhasil divekauasi sementara berjumlah tujuh orang.
"Dengan demikian, sementara ini jumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi ada tujuh orang. Pada penyelamatan pertama dilakukan terhadap keempat orang yang terdampar di pinggiran sungai, penyelamatan kedua terhadap satu orang yang diselamatkan di Cijayana, ketiga terhadap seorang yang berada di perahu bernama Angkasa, dan terakhir terhadap Ainun Nisa yang terjebak di tengah sungai," paparnya.
Baca juga :
Korban banjir bandang sempat arungi Sungai Cikandang 15 Km
(sms)