Sebagian atap Gedung DPRD Karawang ambrol
A
A
A
Sindonews.com - Sebagian atap Gedung Paripurna DPRD Karawang ambrol. Padahal, atap tersebut baru saja selesai dipasang saat rehabilitasi.
Seorang PNS yang juga merupakan ajudan Ketua DPRD Karawang, Ronald, mengungkapkan, dirinya menyaksikan secara langsung terkait ambrolnya sebagian atap Gedung Paripurna DPPD Karawang yang masih dalam proses pembangunan.
"Saat itu, Kamis (10/4), cuaca memang tengah tidak bersahabat. Hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang. Ketika saya keluar Gedung DPRD, tiba-tiba terdengar suara seperti benda terjatuh. Suara sangat keras terdengar," ujar Ronald, Jumat (11/4/2014).
Karena penasaran, dirinya kemudian mendatangi lokasi keberadaan suara itu. Sesampainya di lokasi, dia mendapati reruntuhan atap yang berserakan tepat di bawah puingan atap tanpa plafon.
"Saya heran, kenapa atap yang baru saja selesai dipasang pada bangunan baru bisa ambrol. Entah apa penyebabnya, yang jelas saat itu tengah terjadi hujan deras disertai angin kencang," lanjutnya.
Ronald pun memastikan keberadaan atap yang ambruk tersebut. "Atap yang ambrol tersebut berada di bagian bangunan luar sebelah kiri," katanya.
Kabar ambrolnya sebagian atap Gedung Paripurna DPRD Karawang yang masih dalam tahap pembangunan, dibantah pihak pelaksana proyek dan Sekretaris DPRD Karawang, Suroto.
Dihubungi lewat telepon, Suroto mengatakan, suara gaduh seperti benda terjatuh itu lantaran pihak pelaksana proyek sengaja melakukan pembongkaran pada bagian atap terkait. Itu, kata dia, dilakukan lantaran pihak pelaksana proyek akan melakukan pemasangan plafon internet baru.
"Jadi itu bukan atap yang ambrol. Kabar itu tidak benar," ujar Suroto.Untuk diketahui, renovasi total Gedung Paripurna DPRD Karawang, bersumber dari APBD Karawang tahun 2013 sebesar Rp5,9 miliar dari total pagu Rp6,7 miliar.
Proyek renovasi total gedung paripurna DPRD itu mulai digarap sejak Juli 2013 dan hingga kini pekerjaannya belum selesai. Padahal, sesuai ketentuan, proyek renovasi total gedung tersebut harus sudah selesai pada Desember 2013.
Seorang PNS yang juga merupakan ajudan Ketua DPRD Karawang, Ronald, mengungkapkan, dirinya menyaksikan secara langsung terkait ambrolnya sebagian atap Gedung Paripurna DPPD Karawang yang masih dalam proses pembangunan.
"Saat itu, Kamis (10/4), cuaca memang tengah tidak bersahabat. Hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang. Ketika saya keluar Gedung DPRD, tiba-tiba terdengar suara seperti benda terjatuh. Suara sangat keras terdengar," ujar Ronald, Jumat (11/4/2014).
Karena penasaran, dirinya kemudian mendatangi lokasi keberadaan suara itu. Sesampainya di lokasi, dia mendapati reruntuhan atap yang berserakan tepat di bawah puingan atap tanpa plafon.
"Saya heran, kenapa atap yang baru saja selesai dipasang pada bangunan baru bisa ambrol. Entah apa penyebabnya, yang jelas saat itu tengah terjadi hujan deras disertai angin kencang," lanjutnya.
Ronald pun memastikan keberadaan atap yang ambruk tersebut. "Atap yang ambrol tersebut berada di bagian bangunan luar sebelah kiri," katanya.
Kabar ambrolnya sebagian atap Gedung Paripurna DPRD Karawang yang masih dalam tahap pembangunan, dibantah pihak pelaksana proyek dan Sekretaris DPRD Karawang, Suroto.
Dihubungi lewat telepon, Suroto mengatakan, suara gaduh seperti benda terjatuh itu lantaran pihak pelaksana proyek sengaja melakukan pembongkaran pada bagian atap terkait. Itu, kata dia, dilakukan lantaran pihak pelaksana proyek akan melakukan pemasangan plafon internet baru.
"Jadi itu bukan atap yang ambrol. Kabar itu tidak benar," ujar Suroto.Untuk diketahui, renovasi total Gedung Paripurna DPRD Karawang, bersumber dari APBD Karawang tahun 2013 sebesar Rp5,9 miliar dari total pagu Rp6,7 miliar.
Proyek renovasi total gedung paripurna DPRD itu mulai digarap sejak Juli 2013 dan hingga kini pekerjaannya belum selesai. Padahal, sesuai ketentuan, proyek renovasi total gedung tersebut harus sudah selesai pada Desember 2013.
(rsa)