Korban longsor Kudus belum direlokasi

Jum'at, 04 April 2014 - 20:48 WIB
Korban longsor Kudus belum direlokasi
Korban longsor Kudus belum direlokasi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Kudus belum merelokasi para korban tanah longsor yang terjadi di Dusun Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, pada Januari lalu. Para warga terdampak ini masih tinggal menumpang di rumah - rumah kerabatnya.

Musibah yang terjadi pada Selasa (21/1) menyebabkan 15 orang jadi korban dan 103 rumah rusak parah.

Bupati Kudus, Musthofa mengatakan saat ini pihaknya terus bekerja keras untuk relokasi warga di Kambangan itu. Rencananya mereka akan direlokasi ke wilayah Kecamatan Jekulo.

"Sementara waktu, mereka masih tinggal di saudara - saudaranya. Kami sedang siapkan lahan, nanti jika sudah siap diajukan ke gubernur dan pusat," katanya usai diskusi penanganan pasca bencana di komplek Gubernuran Kota Semarang, Jumat (4/4/2014).

Relokasi ini, kata Musthofa, warga harus mau mematuhi persyaratannya. Yakni tidak mempersoalkan lagi lahan tempat tinggal sebelumnya.

Mustofa mengatakan lahan bekas longsor itu akan ditanami pohon - pohon, melibatkan perusahaan - perusahaan dengan program corporate social responsibility (CSR).

"Pembebasan lahan (di Jekulo) sedang dilakukan. Nanti kami minta agar bantuannya tidak terpotong - potong," katanya.

Berdasarkan data bencana banjir dan longsor pada Januari lalu di Kudus yang dirilis Mustofa, di Kecamatan Jekulo ada 8 rumah rusak parah.

Sementara tertinggi di Kecamatan Kaliwungu, 647 rumah, Kecamatan Undaan 295 rumah rusak parah. Kecamatan Mejobo 53 rumah rusak parah, Kecamatan Dawe 36 rumah rusak parah, Kecamatan Kota 25 rumah rusak parah.

Sementara dua kecamatan lain yakni Jati dan Bae tidak ada rumah rusak parah. Secara global, dampak bencana di Kabupaten Kudus Januari lalu, menimbulkan 16 korban jiwa, 1.167 rumah rusak parah, 32 jembatan rusak, 37 saluran irigasi rusak, dan 43 km jalan rusak. Kerugian yang ditimbulkan Rp474.430.112.000.

"Kami tidak bisa andalkan dana APBN, APBD provinsi maupun APBD kabupaten. Anggaran bencana di Kudus tidak besar, cuma Rp3miliar. Itu paling untuk pembangunan beberapa jembatan saja sudah habis. Beberapa perusahaan sudah bersedia memberikan bantuan," kata Mustofa.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan relokasi memang tidak hanya sekedar memindahkan orang, namun perlu dipikirkan nanti terkait mata pencahariannya.

"Kudus mau relokasi mandiri bisa. Nanti dibantu per KK Rp20juta dari BNPB. Untuk dari provinsi nanti bantuannya untuk korban meninggal masing - masing Rp4juta, rumah roboh Rp4juta dan rumah rusak Rp4juta," katanya.

Sarwa mengatakan Jawa Tengah terrgolong daerah paling rawan bencana dibandingkan dengan provinsi - provinsi lain yang ada di Indonesia. Pada bencana yang melanda Jawa Tengah Januari lalu, Kabupaten Kudus dan Pati menjadi daerah terdampak paling parah.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8342 seconds (0.1#10.140)