Meski sempat 'ditelanjangi', RSHS tak dendam pada DS
Kamis, 03 April 2014 - 21:49 WIB

Meski sempat 'ditelanjangi', RSHS tak dendam pada DS
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengaku tidak dendam dengan DS, pelaku pencurian bayi Valencia Manurung beberapa waktu lalu. Meskipun, aksi DS sempat membuat malu pihak RSHS.
Hal itu dikatakan Direktur RSHS Bayu Wahyudi kepada wartawan, Kamis (3/4/2014). "Tidak ada dendam bagi kami."
Bayu mengatakan, saat ini DS masih dirawat secara intensif di RSHS karena mengalami sejumlah luka di tubuhnya akibat percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari Fly Over Pasupati. Hari ini, tangan DS yang mengalami patah dioperasi dan dipasangi pelat. Operasi DS sendiri dikatakan akan kembali dilakukan secara bertahap.
Bayu mengatakan pihaknya akan memberi pelayanan optimal bagi DS meski pernah membuat RSHS malu.
"Bagaimanapun fungsi kita adalah memberikan pengobatan pada siapapun, termasuk pada orang yang pernah mengecewakan," tuturnya.
Biaya pengobatan pun akan ditanggung RSHS yang diambil dari dana corporate social responsibility (CSR). "Prinsipnya kita obati dulu, kita tidak terbersit dulu untuk pembiayaan. Kalau tidak ada pihak yang menanggung (biaya pengobatan DS), RSHS punya dana CSR," jelasnya.
Bayu menambahkan, tulang yang patah pada tubuh DS cukup banyak. Bagian terbanyak yang patah adalah bagian lengan, dada dan pinggang. "Ini disebut multiple fraktur," pungkasnya.
Baca juga:
Kompolnas temui suami & mertua penculik bayi RSHS
Hal itu dikatakan Direktur RSHS Bayu Wahyudi kepada wartawan, Kamis (3/4/2014). "Tidak ada dendam bagi kami."
Bayu mengatakan, saat ini DS masih dirawat secara intensif di RSHS karena mengalami sejumlah luka di tubuhnya akibat percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari Fly Over Pasupati. Hari ini, tangan DS yang mengalami patah dioperasi dan dipasangi pelat. Operasi DS sendiri dikatakan akan kembali dilakukan secara bertahap.
Bayu mengatakan pihaknya akan memberi pelayanan optimal bagi DS meski pernah membuat RSHS malu.
"Bagaimanapun fungsi kita adalah memberikan pengobatan pada siapapun, termasuk pada orang yang pernah mengecewakan," tuturnya.
Biaya pengobatan pun akan ditanggung RSHS yang diambil dari dana corporate social responsibility (CSR). "Prinsipnya kita obati dulu, kita tidak terbersit dulu untuk pembiayaan. Kalau tidak ada pihak yang menanggung (biaya pengobatan DS), RSHS punya dana CSR," jelasnya.
Bayu menambahkan, tulang yang patah pada tubuh DS cukup banyak. Bagian terbanyak yang patah adalah bagian lengan, dada dan pinggang. "Ini disebut multiple fraktur," pungkasnya.
Baca juga:
Kompolnas temui suami & mertua penculik bayi RSHS
(rsa)