Santriwati Pondok Pesantren Azzahro dilaporkan hilang
A
A
A
Sindonews.com - Seorang santri putri, warga Desa Mantingan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Naya Bikru Saniya, dilaporkan hilang ayahnya, Ainur Rochim di Mapolres Kendal siang ini.
Naya sapaan akrabnya, dilaporkan hilang setelah meninggalkan Pondok Pesantren Azzahro, Desa Penanggulan, Kecamatan Pegandon, Kendal, Jawa Tenga (Jateng) delapan hari lalu.
Berdasarkan keterangan Ainur, putri pertamanya itu merupakan santri baru di pesantren Azzahro. Namun sebelum menghilang, Naya sempat mengeluhkan kepada pihak keluarga jika dirinya merasa tidak betah tinggal di lingkungan pesantren.
"Awal Maret silam Naya sempat mengeluh tidak betah di pesantren. Tetapi pas menghilang, dia tidak kembali ke rumah," tutur Ainur, di Mapolres Kendal, Rabu (2/4/2014).
Menurut Ainur, pihaknya sudah berulang kali mengkonfirmasi pihak pesantren. Namun, dirinya merasa penjelasan pihak pesantren kurang memuaskan. "Saya juga sudah tanya teman-temannya, namun begitu-begitu saja. Saya cuma berharap dia segera kembali dan pulang ke rumah," ungkap Ainur.
Naya Bikru Saniya mempunyai ciri-ciri tinggi badan sekira 140 centimeter, tubuh gemuk dan rambut ikal. Korban diketahui memakai jilbab. Namun, pihak keluarga dan pihak pesantren tidak mengetahui pakaian yang dikenakan korban saat meninggalkan pondok pesantren.
Baca berita lainnya:
Mandi direkam teman, mahasiswi teriak minta tolong
Naya sapaan akrabnya, dilaporkan hilang setelah meninggalkan Pondok Pesantren Azzahro, Desa Penanggulan, Kecamatan Pegandon, Kendal, Jawa Tenga (Jateng) delapan hari lalu.
Berdasarkan keterangan Ainur, putri pertamanya itu merupakan santri baru di pesantren Azzahro. Namun sebelum menghilang, Naya sempat mengeluhkan kepada pihak keluarga jika dirinya merasa tidak betah tinggal di lingkungan pesantren.
"Awal Maret silam Naya sempat mengeluh tidak betah di pesantren. Tetapi pas menghilang, dia tidak kembali ke rumah," tutur Ainur, di Mapolres Kendal, Rabu (2/4/2014).
Menurut Ainur, pihaknya sudah berulang kali mengkonfirmasi pihak pesantren. Namun, dirinya merasa penjelasan pihak pesantren kurang memuaskan. "Saya juga sudah tanya teman-temannya, namun begitu-begitu saja. Saya cuma berharap dia segera kembali dan pulang ke rumah," ungkap Ainur.
Naya Bikru Saniya mempunyai ciri-ciri tinggi badan sekira 140 centimeter, tubuh gemuk dan rambut ikal. Korban diketahui memakai jilbab. Namun, pihak keluarga dan pihak pesantren tidak mengetahui pakaian yang dikenakan korban saat meninggalkan pondok pesantren.
Baca berita lainnya:
Mandi direkam teman, mahasiswi teriak minta tolong
(rsa)