Hujan pasir, warga di lereng Merapi mengungsi di balai desa
Kamis, 27 Maret 2014 - 21:41 WIB

Hujan pasir, warga di lereng Merapi mengungsi di balai desa
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah warga yang tinggal di lereng Merapi ada yang mulai mengungsi di balai desa, karena hujan pasir menerpa wilayah tempat tinggal mereka.
Kepala Desa Glagaharjo, Suroto mengungkapkan, saat hujan pasir ada sekitar 150 warga yang mengungsi di balai desa, dan itupun mereka warga yang sudah lansia. Hujan pasir itu terjadi di daerah Cangkringan atas, sedang yang di bawah hujan abu.
"Tadi cuma ada satu warga yang jatuh saat mau turun dan kini dirawat di rumah sakit, itu karena tadi lewat papasan dengan truk," ungkapnya, Kamis (27/3/2014).
Sementara itu, meski hujan pasir warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi Merapi seperti di Kalitengah lor, maupun Kalitengah Kidul rupanya tidak banyak yang mengungsi.
Hanya beberapa warga lanjut usia (lansia) yang mau mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, selebihnya warga hanya berkumpul di jalan dan bahkan ada yang memilih tinggal di rumah.
"Tadi hujan pasir tapi biasa tetap di rumah, tidak ngungsi," ujar Sukiyem (50) warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan.
Hujan pasir di sekitar lereng Gunung Merapi, juga menjadikan aktivitas penambangan di Sungai Gendol berhenti. Puluhan truk yang sedianya sudah mengantre harus balik tanpa membawa pasir.
Yamto (30) seorang sopir truk asal Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan, karena hujan pasir alat berat backhoe yang semula menambang di Sungai Gendol menjadi berhenti.
Akibatnya truk-truk yang mengantri dan belum mendapat pasir harus turun tanpa membawa pasir.
"Banyak yang belum dapat pasir turun karena hujan pasir tadi, apalagi suaranya gemuruh," katanya, Kamis (27/3/2014).
Baca juga :
Hujan abu Merapi sampai Gunungkidul
Kepala Desa Glagaharjo, Suroto mengungkapkan, saat hujan pasir ada sekitar 150 warga yang mengungsi di balai desa, dan itupun mereka warga yang sudah lansia. Hujan pasir itu terjadi di daerah Cangkringan atas, sedang yang di bawah hujan abu.
"Tadi cuma ada satu warga yang jatuh saat mau turun dan kini dirawat di rumah sakit, itu karena tadi lewat papasan dengan truk," ungkapnya, Kamis (27/3/2014).
Sementara itu, meski hujan pasir warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi Merapi seperti di Kalitengah lor, maupun Kalitengah Kidul rupanya tidak banyak yang mengungsi.
Hanya beberapa warga lanjut usia (lansia) yang mau mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, selebihnya warga hanya berkumpul di jalan dan bahkan ada yang memilih tinggal di rumah.
"Tadi hujan pasir tapi biasa tetap di rumah, tidak ngungsi," ujar Sukiyem (50) warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan.
Hujan pasir di sekitar lereng Gunung Merapi, juga menjadikan aktivitas penambangan di Sungai Gendol berhenti. Puluhan truk yang sedianya sudah mengantre harus balik tanpa membawa pasir.
Yamto (30) seorang sopir truk asal Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan, karena hujan pasir alat berat backhoe yang semula menambang di Sungai Gendol menjadi berhenti.
Akibatnya truk-truk yang mengantri dan belum mendapat pasir harus turun tanpa membawa pasir.
"Banyak yang belum dapat pasir turun karena hujan pasir tadi, apalagi suaranya gemuruh," katanya, Kamis (27/3/2014).
Baca juga :
Hujan abu Merapi sampai Gunungkidul
(sms)