Sakit maag menahun, pria ini pilih gantung diri

Sakit maag menahun, pria ini pilih gantung diri
A
A
A
Sindonews.com - Diduga karena mengidap sakit perut atau maag menahun tak kunjung sembuh Ketut Kariana (40) warga Banjar Munduk Ngandang, Desa Belatungan, Kabupaten Tabanan, Bali nekat bunuh diri menggantung di pohon manggis tak jauh dari rumahnya.
Korban ditemukan sudah tak bernyawa sekira pukul 16.00 Wita pada 20 Maret 2014 berjarak 100 meter dari tempat tinggalnya.
Kapolres Tabanan AKBP Dekanto Eko Purwono menjelaskan, kejadian berawal sekira pukul 07.30 Wita korban ke rumah kakaknya I Komang Sudiadnyana.
Saksi Sudiadnyana kemudian meninggalkan korban di rumahnya karena dia harus bekerja sebagai tukang atau buruh di Bongan Cina Tabanan.
Ketika saksi pulang ke rumah untuk makan, istri korban datang menanyakan perihal keberadaan suaminya.
"Istrinya mendapat telepon dari bos korban untuk membuat peti kayu," jelas Dekananto dihubungi Jumat (21/3/2014) pagi.
Ternyata, korban tidak ikut bekerja bersama saksi Sudiadnyana sehingga istri korban melakukan pencarian termasuk ke rumah orang tuanya.
Bersama 4 anggota keluarganya, mereka mengecek keberadaan korban ke kebun yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
Mereka kaget menemukan korban sudah gantung diri di pohon manggis sehingga hal itu diberitahukan ke warga lainnya.
Kata Dekananto, pihak keluarga korban sudah mengiklaskan kepergian korban secara tragis dan dianggap sebagai musibah.
"Korban sementara disemayamkan di rumah duka dan rencananya dikubur hari ini," imbuhnya.
Dari hasil olah kejadian perkara (TKP), petugas dan Tim Medis mendapati tali simpul
"Motif korban bunuh diri diduga karena selama ini sering sakit-sakitan, informasinya sakit maag bertahun-tahun tidak kunjung sembuh," tukasnya.
Korban ditemukan sudah tak bernyawa sekira pukul 16.00 Wita pada 20 Maret 2014 berjarak 100 meter dari tempat tinggalnya.
Kapolres Tabanan AKBP Dekanto Eko Purwono menjelaskan, kejadian berawal sekira pukul 07.30 Wita korban ke rumah kakaknya I Komang Sudiadnyana.
Saksi Sudiadnyana kemudian meninggalkan korban di rumahnya karena dia harus bekerja sebagai tukang atau buruh di Bongan Cina Tabanan.
Ketika saksi pulang ke rumah untuk makan, istri korban datang menanyakan perihal keberadaan suaminya.
"Istrinya mendapat telepon dari bos korban untuk membuat peti kayu," jelas Dekananto dihubungi Jumat (21/3/2014) pagi.
Ternyata, korban tidak ikut bekerja bersama saksi Sudiadnyana sehingga istri korban melakukan pencarian termasuk ke rumah orang tuanya.
Bersama 4 anggota keluarganya, mereka mengecek keberadaan korban ke kebun yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
Mereka kaget menemukan korban sudah gantung diri di pohon manggis sehingga hal itu diberitahukan ke warga lainnya.
Kata Dekananto, pihak keluarga korban sudah mengiklaskan kepergian korban secara tragis dan dianggap sebagai musibah.
"Korban sementara disemayamkan di rumah duka dan rencananya dikubur hari ini," imbuhnya.
Dari hasil olah kejadian perkara (TKP), petugas dan Tim Medis mendapati tali simpul
"Motif korban bunuh diri diduga karena selama ini sering sakit-sakitan, informasinya sakit maag bertahun-tahun tidak kunjung sembuh," tukasnya.
(sms)