3 ekor buaya teror warga Samarinda
Rabu, 19 Maret 2014 - 14:14 WIB

3 ekor buaya teror warga Samarinda
A
A
A
Sindonews.com - Tiga ekor buaya dilaporkan masuk ke pemukiman warga di Samarinda, Kalimantan Timur, persisnya di Kelurahan Makroman, Kecamatan Samarinda Ilir.
Akibatnya, warga selalu merasa was-was karena khawatir buaya tersebut menyerang warga.
Seorang warga Makroman bernama Dani menceritakan, setelah ada warga yang melihat buaya masuk ke kolam ikan, warga langsung waspada. Untuk menghindari perasaan cemas, warga kemudian berusaha memburu buaya tersebut.
“Selasa (18/3/2014) kemarin sudah ada satu buaya yang kami bunuh dan tangkap. Kabarnya masih ada dua ekor buaya lagi. Kalau dilihat dari jejaknya, buaya itu lebih besar dari yang kami tangkap kemarin,” kata Dani, Rabu (19/3/2014).
Satu dari tiga buaya yang ditangkap warga terpaksa harus dibunuh lantaran takut membahayakan anak-anak yang sering memancing.
Saat berburu buaya kemarin, warga yang bersenjatakan parang, tombak dan senapan angin mengitari dan mencari tiga ekor buaya liar yang masuk di kolam ikan milik salah satu warga bernama Hasan.
Dani menceritakan, buaya dengan ukuran hampir dua meter ini sesekali memunculkan diri ke permukaan.
Saat itulah warga ada yang menembakan senjatanya, bahkan ada yang berusaha mengejar dengan senjata tajam berupa parang.
“Karena tak juga berhasil dilumpuhkan dari jarak jauh, beberapa warga kemudian nekad mendekat ke tengah kolam dan menebaskan parang ke kepala buaya. Akhirnya buaya menyerah dan berhasil ditangkap warga dalam keadaan mati,” timpal Dani.
Awalnya, kata Dani, buaya ini sebenarnya sudah tertangkap dengan kail yang
mereka pasang, namun karena kekuatannya sehingga terlepas lagi.
Warga mengaku bingung dari mana masuknya buaya muara tersebut, padahal lokasinya jauh dari anak sungai dan penangkaran buaya.
Akibat masuknya buaya ke kolam-kolam warga, hasil panen ikan yang dibudidayakan seperti ikan mas dan nila menjadi berkurang.
Warga masih berupaya memburu buaya lainnya karena takut buaya tersebut menyerang warga.
Akibatnya, warga selalu merasa was-was karena khawatir buaya tersebut menyerang warga.
Seorang warga Makroman bernama Dani menceritakan, setelah ada warga yang melihat buaya masuk ke kolam ikan, warga langsung waspada. Untuk menghindari perasaan cemas, warga kemudian berusaha memburu buaya tersebut.
“Selasa (18/3/2014) kemarin sudah ada satu buaya yang kami bunuh dan tangkap. Kabarnya masih ada dua ekor buaya lagi. Kalau dilihat dari jejaknya, buaya itu lebih besar dari yang kami tangkap kemarin,” kata Dani, Rabu (19/3/2014).
Satu dari tiga buaya yang ditangkap warga terpaksa harus dibunuh lantaran takut membahayakan anak-anak yang sering memancing.
Saat berburu buaya kemarin, warga yang bersenjatakan parang, tombak dan senapan angin mengitari dan mencari tiga ekor buaya liar yang masuk di kolam ikan milik salah satu warga bernama Hasan.
Dani menceritakan, buaya dengan ukuran hampir dua meter ini sesekali memunculkan diri ke permukaan.
Saat itulah warga ada yang menembakan senjatanya, bahkan ada yang berusaha mengejar dengan senjata tajam berupa parang.
“Karena tak juga berhasil dilumpuhkan dari jarak jauh, beberapa warga kemudian nekad mendekat ke tengah kolam dan menebaskan parang ke kepala buaya. Akhirnya buaya menyerah dan berhasil ditangkap warga dalam keadaan mati,” timpal Dani.
Awalnya, kata Dani, buaya ini sebenarnya sudah tertangkap dengan kail yang
mereka pasang, namun karena kekuatannya sehingga terlepas lagi.
Warga mengaku bingung dari mana masuknya buaya muara tersebut, padahal lokasinya jauh dari anak sungai dan penangkaran buaya.
Akibat masuknya buaya ke kolam-kolam warga, hasil panen ikan yang dibudidayakan seperti ikan mas dan nila menjadi berkurang.
Warga masih berupaya memburu buaya lainnya karena takut buaya tersebut menyerang warga.
(sms)