PTPN IX tuding warga ingin rebut tanah negara

Kamis, 06 Maret 2014 - 22:27 WIB
PTPN IX tuding warga ingin rebut tanah negara
PTPN IX tuding warga ingin rebut tanah negara
A A A
Sindonews.com - PTPN IX Unit Kerja Batujamus Kerjo Arum mengalami kerugian Rp4 miliar hingga Rp6 miliar akibat penebangan liar lima ribu pohon karet produktif oleh warga sekitar hutan.

Agus Hargianto, Administratur PTPN IX Unit Kerja Batujamus Kerjoarum yang membawahi wilayah tiga kabupaten yaitu Karanganyar, Sragen dan Sukoharjo mengakui terdapat kerugian besar pada kasus itu. Pihaknya mendesak agar kasus itu diungkap dan diproses secara hukum.

“Dari perhitungan lima ribu pohon yang ditebang paksa itu saja sudah diatas Rp4 milliar belum lagi lost income dari karet yang terkandung di dalam pohon itu yang mestinya bisa diproduksi menjadi mati sebelum mencapai klimaks,” tandasnya, Kamis (6/3/2014).

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pelacakan, sebab bisa jadi penebangan itu dilakukan lebih dari lima ribu pohon.

Menurut Agus, kasus penebangan di Desa Sambirejo sudah terjadi lebih dari delapan kali mulai tahun 2000.

Dia menduga hal itu akibat provokasi salah seorang warga, yang ingin merebut tanah negara. Padahal hutan karet itu merupakan tanah negara sah berdasarkan dokumen PTPN IX.

“Itu hanya akal-akalan saja dan waton suloyo ( pikiran tanpa dasar dan alasan yang kuat benar), karena tanah milik negara kok diklaim pribadi. Kan semua dokumen ada. Ada waktu yang memprovokasi dan menyebut itu tanah peninggalkan nenek moyang pada zaman Belanda,” tuturnya.

Menurut Agus sejak kasus itu bergulir sejumlah orang mulai melakukan penggembosan dengan merusak menebang pohon produktif sehingga mengganggu kelangsungan usaha. Untuk itu pihaknya tidak akan membiarkan aktivitas yang nyata-nyata merugikan.

“Kalau dulu kami diam dan sabar sekarang , puluhan ribu karyawan PTPN IX siap menumpahkan darah melawan aksi ngawur tersebut. Apalagi pada insiden lalu terdapat satu karyawan PTPN IX yang dianiaya, sehingga kini Narji Cs akan dilawan,” tukasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)