Sutarman tugaskan Kapolda Aceh berantas senpi & ganja
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman, hari ini resmi melantik Kapolda Aceh baru Brigjen Pol Husain Hamidi yang sebelumnya menjabat Wakapolda Aceh.
Husain naik menggantikan Kapolda Aceh sebelumnya Irjen Herman Effendi yang telah memasuki masa pensiun.
Saat melantik Husain, Sutarman berpesan agar jabatan yang telah diamanatkan kepada Kapolda Aceh dapat dilaksanakan dengan baik dan profesional. Sehingga, seluruh permasalahan yang ada di Aceh dapat diselesaikan dengan baik oleh Kapolda yang baru.
"Pesan, jabatan yang telah diamanatkan dilaksanakan lebih profesional, dipahami, diterjemahkan seluruh anggota menjadi tindakan nyata di lapangan. Bukan hanya teori dan konsep, tapi implementasi," kata Sutarman saat melantik Kapolda Aceh, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2014).
Menurut Sutarman, saat ini wilayah Aceh memiliki masalah yang cukup banyak. Masalah yang dominan di antaranya adalah teror senjata api, peredaran ganja maupun konflik antar partai politik lokal dan partai politik nasional menjelang diselenggarakannya Pemilu 2014 mendatang.
"Kita cermati kejahatan penyalahgunaan senjata, kejahatan ini dampak serius timbulkan kecemasan. Saya yakin Polda Aceh bisa meniadakan peredaran gelap senjata ilegal sehingga kejahatan serupa tidak terjadi lagi," tegas Sutarman.
Selain itu, wilayah Aceh diyakini oleh Jenderal Pol Sutarman sebagai wilayah yang disebut-sebut sebagai ladang ganja terbesar se-Asia Tenggara. "Harus ada koordinasi agar ganja tidak berkembang masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat, generasi muda moral bangsa," pungkas Sutarman.
Untuk itu, Sutarman berharap ada kerjasama antara kepolisian dengan masyarakat untuk mencegah setiap kerawanan yang ada di wilayah Aceh.
"Harus mengoptimalkan kepolisian perairan serta masyarakat bersama-sama cegah potensi kerawanan yang ada," tandas Sutarman.
Husain naik menggantikan Kapolda Aceh sebelumnya Irjen Herman Effendi yang telah memasuki masa pensiun.
Saat melantik Husain, Sutarman berpesan agar jabatan yang telah diamanatkan kepada Kapolda Aceh dapat dilaksanakan dengan baik dan profesional. Sehingga, seluruh permasalahan yang ada di Aceh dapat diselesaikan dengan baik oleh Kapolda yang baru.
"Pesan, jabatan yang telah diamanatkan dilaksanakan lebih profesional, dipahami, diterjemahkan seluruh anggota menjadi tindakan nyata di lapangan. Bukan hanya teori dan konsep, tapi implementasi," kata Sutarman saat melantik Kapolda Aceh, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2014).
Menurut Sutarman, saat ini wilayah Aceh memiliki masalah yang cukup banyak. Masalah yang dominan di antaranya adalah teror senjata api, peredaran ganja maupun konflik antar partai politik lokal dan partai politik nasional menjelang diselenggarakannya Pemilu 2014 mendatang.
"Kita cermati kejahatan penyalahgunaan senjata, kejahatan ini dampak serius timbulkan kecemasan. Saya yakin Polda Aceh bisa meniadakan peredaran gelap senjata ilegal sehingga kejahatan serupa tidak terjadi lagi," tegas Sutarman.
Selain itu, wilayah Aceh diyakini oleh Jenderal Pol Sutarman sebagai wilayah yang disebut-sebut sebagai ladang ganja terbesar se-Asia Tenggara. "Harus ada koordinasi agar ganja tidak berkembang masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat, generasi muda moral bangsa," pungkas Sutarman.
Untuk itu, Sutarman berharap ada kerjasama antara kepolisian dengan masyarakat untuk mencegah setiap kerawanan yang ada di wilayah Aceh.
"Harus mengoptimalkan kepolisian perairan serta masyarakat bersama-sama cegah potensi kerawanan yang ada," tandas Sutarman.
(rsa)