Waljinah sang legendaris keroncong sakit
A
A
A
Sindonews.com - Penyanyi keroncong legendaris Indonesia, Waljinah saat ini tengah sakit. Sudah satu bulan terhitung sejak 27 Januari 2014, penyanyi 'Walang Kekek' dan 'Yen Ning Tawang Ono Lintang' vakum dari dunia nyanyi karena penyakitnya .
Dia jatuh sakti setelah 5 hari lamanya berada di Suriname dalam rangka tour keroncongnya. Pihak keluarga sempat membawa Waljinah ke rumah sakit dan dilakukan endoscopi. Dan hasilnya, ada polip dalam perut Waljinah.
"Saya sudah satu bulan ini sakit. Ini saja meski sudah bisa duduk, tapi saya masih lemas. Katanya waktu dilakukan endoscopy ternyata ada polip pada perut saya. Kata Dokter saya kecapean. Soalnya sebelum sakit, saya menggelar konser 15 hari di Belanda terus 15 hari di Suriname. Pulang ke Indonesia dari Suriname saya jatuh sakit," cerita Waljinah ketika ditemui di rumahnya Jalan Parang Cantel, Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2014).
Sejak itu dia harus istirahat total di rumah, tapi sebelumnya sempat berada di rumah sakit beberapa hari. "Saya kasihan melihat anak-anak saya harus wira-wiri (bolak-balik) ke rumah sakit. Jadi pekerjaan mereka terbengkalai. Karena itulah saya memutuskan dirawat saja dirumah. Untungnya dokter memberi izin," jelas Waljinah.
Selama menjalani perawatan di rumah, Waljinah mendapatkan pengawasan dari dokter yang sengaja didatangkan untuk merawat dirinya. Meski dalam kondisi masih lemas, Waljinah masih bisa becanda.
Sambil berkelakar, penyanyi yang telah mengeluarkan 1.700 lagu ini mengaku seluruh tubuhnya sakit karena setiap harinya harus disuntik.
"Cobo deloken awakku iki. Kebak bekas-bekas suntikan. Loro kabeh nganti tanganku iki abuh (badanku penuh bekas suntikan, sakit semua sampai tangan saya ini bengkak). Lah piye ora loro, sedino kui aku di suntik ping dua. (gimana tidak sakit, sehari itu aku di tuntik dua kali)," tuturnya dengan bahasa jawa.
Waljinah mengaku saat dalam tahap pengobatan, dirinya pernah mendapatkan saran dari temannya untuk mengkomsumsi obat herbal. Setelah di coba, ternyata perut Waljinah tak kuat. Akibatnya Waljinah mengaku terus-terusan muntah.
"Saiki wis lumayan. Yo kui ijek lemes banget. Ijek gelier kepalaku iki.Liyane gelier, aku ijek kerep muntah-muntah. Yen lungguh ora kuat suwi-suwi. Deloken dewe iki, aku iki disuguhi tempe karo ngombe jamu. (Sekarang ini sudah lumayan. Ya itu masih lemes sekali. Kepalaku ini masih sering berputar-putar, aku masih sering muntah-muntah. Kalau duduk tidak kuat lama-lama. Lihat sendiri, aku ini dijamu tempe sambil minum jamu)," ujarnya.
Waljinah salah satu seniman keroncong legendaris. Semua lagu-lagunya digemari sepanjang masa. Seperti halnya almarhum sang maestro Gesang, tidak hanya di Indonesia, lagu-lagu Waljinah ini disukai. Di negara lain, terutama di Belanda dan Suriname, Waljinah cukup dikenal.
Tak heran selama karir di dunia musik Keroncong, Waljinah mampu menghasilkan 200 album dan 1.700 lagu rekaman.
Dia jatuh sakti setelah 5 hari lamanya berada di Suriname dalam rangka tour keroncongnya. Pihak keluarga sempat membawa Waljinah ke rumah sakit dan dilakukan endoscopi. Dan hasilnya, ada polip dalam perut Waljinah.
"Saya sudah satu bulan ini sakit. Ini saja meski sudah bisa duduk, tapi saya masih lemas. Katanya waktu dilakukan endoscopy ternyata ada polip pada perut saya. Kata Dokter saya kecapean. Soalnya sebelum sakit, saya menggelar konser 15 hari di Belanda terus 15 hari di Suriname. Pulang ke Indonesia dari Suriname saya jatuh sakit," cerita Waljinah ketika ditemui di rumahnya Jalan Parang Cantel, Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2014).
Sejak itu dia harus istirahat total di rumah, tapi sebelumnya sempat berada di rumah sakit beberapa hari. "Saya kasihan melihat anak-anak saya harus wira-wiri (bolak-balik) ke rumah sakit. Jadi pekerjaan mereka terbengkalai. Karena itulah saya memutuskan dirawat saja dirumah. Untungnya dokter memberi izin," jelas Waljinah.
Selama menjalani perawatan di rumah, Waljinah mendapatkan pengawasan dari dokter yang sengaja didatangkan untuk merawat dirinya. Meski dalam kondisi masih lemas, Waljinah masih bisa becanda.
Sambil berkelakar, penyanyi yang telah mengeluarkan 1.700 lagu ini mengaku seluruh tubuhnya sakit karena setiap harinya harus disuntik.
"Cobo deloken awakku iki. Kebak bekas-bekas suntikan. Loro kabeh nganti tanganku iki abuh (badanku penuh bekas suntikan, sakit semua sampai tangan saya ini bengkak). Lah piye ora loro, sedino kui aku di suntik ping dua. (gimana tidak sakit, sehari itu aku di tuntik dua kali)," tuturnya dengan bahasa jawa.
Waljinah mengaku saat dalam tahap pengobatan, dirinya pernah mendapatkan saran dari temannya untuk mengkomsumsi obat herbal. Setelah di coba, ternyata perut Waljinah tak kuat. Akibatnya Waljinah mengaku terus-terusan muntah.
"Saiki wis lumayan. Yo kui ijek lemes banget. Ijek gelier kepalaku iki.Liyane gelier, aku ijek kerep muntah-muntah. Yen lungguh ora kuat suwi-suwi. Deloken dewe iki, aku iki disuguhi tempe karo ngombe jamu. (Sekarang ini sudah lumayan. Ya itu masih lemes sekali. Kepalaku ini masih sering berputar-putar, aku masih sering muntah-muntah. Kalau duduk tidak kuat lama-lama. Lihat sendiri, aku ini dijamu tempe sambil minum jamu)," ujarnya.
Waljinah salah satu seniman keroncong legendaris. Semua lagu-lagunya digemari sepanjang masa. Seperti halnya almarhum sang maestro Gesang, tidak hanya di Indonesia, lagu-lagu Waljinah ini disukai. Di negara lain, terutama di Belanda dan Suriname, Waljinah cukup dikenal.
Tak heran selama karir di dunia musik Keroncong, Waljinah mampu menghasilkan 200 album dan 1.700 lagu rekaman.
(lns)