Ayam mati mendadak di Bone positif flu burung
A
A
A
Sindonews.com - Balai Besar Veterniter (BBvet) Kabupaten Maros, Sulsel memastikan puluhan ayam milik warga Bone yang mati mendadak terjangkit virus flu burung (H5N1).
"Kita sudah lakukan uji lab, dan memang ditemukan virus flu burung yang diduga penyebab kematian unggas tersebut," kata drh Dini dari BBvet Maros, Senin (24/2/2014).
Walau demikian drh Dini mengatakan belum ditemukan adanya keterjangkitan virus tersebut dari unggas ke manusia.
"Penularan virus ini dari unggas ke unggas lainnya, tidak ke manusia, tapi dengan adanya temuan flu burung ini, kami harapkan agar peternak lebih memperhatikan kebersihan peternakannya, termasuk bangkai ayam untuk segera dimusnahkan. Selain itu kandang juga harus dibersihkan dengan menyemprotkan desinfektan," pungkasnya.
Menurut drh Dini, virus Avian Influenza (AI) adalah penyakit zoonosis, makanya kontak dengan unggas sakit harus diminimalisir. Selain itu ayam yang sakit harus dimusnahkan, dibuat lubang, dibakar dan dikubur.
Sedangkan yang masih sehat divaksin, semua yang tercemar, kandang, alas kandang, tempat pakan dan minum harus dibersihkan.
Sebelumnya, puluhan ayam milik Hasbi (56) warga Jalan Kol Pol Andi Dadi, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone mati mendadak dalam beberapa hari terakhir.
"Kita sudah lakukan uji lab, dan memang ditemukan virus flu burung yang diduga penyebab kematian unggas tersebut," kata drh Dini dari BBvet Maros, Senin (24/2/2014).
Walau demikian drh Dini mengatakan belum ditemukan adanya keterjangkitan virus tersebut dari unggas ke manusia.
"Penularan virus ini dari unggas ke unggas lainnya, tidak ke manusia, tapi dengan adanya temuan flu burung ini, kami harapkan agar peternak lebih memperhatikan kebersihan peternakannya, termasuk bangkai ayam untuk segera dimusnahkan. Selain itu kandang juga harus dibersihkan dengan menyemprotkan desinfektan," pungkasnya.
Menurut drh Dini, virus Avian Influenza (AI) adalah penyakit zoonosis, makanya kontak dengan unggas sakit harus diminimalisir. Selain itu ayam yang sakit harus dimusnahkan, dibuat lubang, dibakar dan dikubur.
Sedangkan yang masih sehat divaksin, semua yang tercemar, kandang, alas kandang, tempat pakan dan minum harus dibersihkan.
Sebelumnya, puluhan ayam milik Hasbi (56) warga Jalan Kol Pol Andi Dadi, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone mati mendadak dalam beberapa hari terakhir.
(sms)