Korban diduga dikuliti & dimasukan mesin penggiling
A
A
A
Sindonews.com - Potongan tubuh manusia yang ditemukan di Jalan Solo -Yogyakarta, tepatnya di Desa Kuncen, Kabupaten Klaten, terus diselidiki Polda Jawa Tengah (Jateng).
Dugaan sementara, korban dibunuh dan dipotong dengan mesin. Bisa mesin penggiling padi ataupun penggiling daging.
Korban dipastikan berkelamin perempuan berusia paruh baya. Hasil itu disimpulkan dari hasil identifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan Tim Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah bersama Tim Ahli Anthropologi dari Universitas Airlangga Surabaya.
Kepala Sub Bidang Kedokteran Kepolisian Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah, AKBP Sumy Hastry Purwanti, mengatakan korban merupakan wanita tua, berusia antara 50 - 60 tahun.
"Potongan tulang yang didapat bukan karena kekerasan benda tajam atau gigitan binatang, tetapi karena benda tumpul yang membuat terpotong - potong kecil, seperti penggilingan padi atau daging," ungkapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (20/2/2014).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas akibat pembunuhan.
"Organ - organ dalam sudah tidak ada. Mungkin dikuliti dulu kepala dan badannya, karena kulit terpotong tipis dan rapi. Baru sisa tubuh dan tulangnya dihancurkan," lanjut perwira menengah yang aktif dalam berbagai operasi Disaster Victim Identification (DVI) itu.
Baca juga: Potongan tubuh manusia diamankan Polda Jateng
Potongan tubuh di Klaten dipastikan perempuan
Dugaan sementara, korban dibunuh dan dipotong dengan mesin. Bisa mesin penggiling padi ataupun penggiling daging.
Korban dipastikan berkelamin perempuan berusia paruh baya. Hasil itu disimpulkan dari hasil identifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan Tim Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah bersama Tim Ahli Anthropologi dari Universitas Airlangga Surabaya.
Kepala Sub Bidang Kedokteran Kepolisian Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah, AKBP Sumy Hastry Purwanti, mengatakan korban merupakan wanita tua, berusia antara 50 - 60 tahun.
"Potongan tulang yang didapat bukan karena kekerasan benda tajam atau gigitan binatang, tetapi karena benda tumpul yang membuat terpotong - potong kecil, seperti penggilingan padi atau daging," ungkapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (20/2/2014).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas akibat pembunuhan.
"Organ - organ dalam sudah tidak ada. Mungkin dikuliti dulu kepala dan badannya, karena kulit terpotong tipis dan rapi. Baru sisa tubuh dan tulangnya dihancurkan," lanjut perwira menengah yang aktif dalam berbagai operasi Disaster Victim Identification (DVI) itu.
Baca juga: Potongan tubuh manusia diamankan Polda Jateng
Potongan tubuh di Klaten dipastikan perempuan
(lns)