Diterjang ombak, nelayan tak bisa berenang hilang

Rabu, 19 Februari 2014 - 22:17 WIB
Diterjang ombak, nelayan...
Diterjang ombak, nelayan tak bisa berenang hilang
A A A
Sindonews.com - Salah seorang nelayan bernama Muhamad Irwani (30) warga RT 2 RW VII Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara hilang saat sedang melaut di sekitar perairan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B.

Saat kejadian Irwani sedang melaut dengan sejumlah temannya di antaranya Giato dan Prio Santoso, keduanya merupakan warga Desa Bondo Kecamatan Mlonggo.

Meski perahu yang dinaiki sejumlah nelayan tersebut dihempas ombak setinggi 2,5 meter, namun hanya Irwani yang terpelanting ke laut. Sedang rekan-rekannya tidak ikut tercebur.

“Waktu itu perahu sedang berjalan dan Irwani buang air kecil. Saat perahu terhempas ombak, ia langsung tercebur ke laut,” kata Giato, Rabu (19/2/2014).

Menurut Giato, ia berusaha memutar perahu untuk menolong Irwani. Namun tubuh Irwani sudah tidak berada di lokasi ia tercebur. Giato dan nelayan lainnya tidak berani terjun ke laut untuk mencari korban. Sebab saat kejadian kondisinya gelap dan ketinggian ombak mencapai 2,5 meter.

“Kami terus berteriak sembari mencari korban tapi tidak membuahkan hasil,” ujarnya.

Sementara itu, Prio Santoso mengatakan meski sudah bertahun-tahun menjadi nelayan, namun Irwani memang tidak pandai berenang. Oleh karena itu, saat tubuhnya tercebur ke laut, Prio menduga Irwani tidak bisa menguasai keadaan sehingga langsung tenggelam dan terseret arus.

“Kalau bisa berenang tentu ia tidak akan langsung tenggelam,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Lulus Suprayetno mengatakan sudah mengerahkan 50 personel untuk mencari Irwani.

Namun karena tinggi gelombak ombak di sekitar Perairan PLTU TJ B masih 2 meter lebih maka pencarian pun tidak maksimal. Rencananya, proses pencarian akan tetap dilakukan hingga tiga hari ke depan. Namun jika korban laka laut yang hilang tersebut belum juga ditemukan, proses pencarian akan diperpanjang hingga 15 hari.

"Kami menggunakan dua perahu karet untuk menyisir ke arah selatan dan arah utara. Doakan semoga jasad korban cepat ditemukan," tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)