Pencarian 7 diver Jepang diperluas 200 km
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki hari ketiga, area pencarian tujuh warga negara Jepang yang hilang saat menyelam di perairan Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, Bali diperluas hingga 17 notical mile atau 34 kilometer dari lokasi.
"Penyisiran kita hari ini hampir seluas 200 kilometer," jelas Kepala Basarnas Denpasar Didi Hamzar saat jumpa pers di kantornya, Minggu (16/2/2014).
Tim SAR Gabungan memfokuskan pencarian ke arah timur atau Lombok hingga 17 notical mile atau 34 kilometer. Hal itu dilakukan setelah melihat pergerakan angin dan arus yang kuat bergerak ke arah timur.
Selain personel, petugas juga mengerahkan 1 helikopter, 10 kapal dan 5 kapal tambahan dari tim gabungan.
Untuk penyisiran udara dengan heli, kata Hamzar heli, sudah sampai terbang dengan kerendahan maksimal. Dengan begitu, jika korban atau target terapung dipastikan terlihat.
Untuk penyisiran lewat laut, pihaknya juga mendapat tambahan dari kapal SAR Mataram mengingat arah arus menuju timur. Penyisiran oleh kapal itu bisa dilakukan dari perairan Lombok.
Dia menegaskan, sesuai standard operating procedure (SOP), pencarian dilakukan hingga hari kelima. "Ini tergolong musibah, bukan kecelakaan pesawat atau kapal laut yang SOP pencariannya selama 7 hari," tegasnya lagi.
Meski begitu, jika dipandang perlu atau melihat situasi dan perkembangan yang muncul di lapangam maka bisa diperpanjang waktu pencariannya. Tentunya dengan pertimbangan yang rasional dengan mempertimbangkan cost dan benefit.
Dia menceritakan, berdasarkan pengalaman dalam pencarian korban tenggelam atau musibah di laut lainnya sampai 10 hari, korban juga tidak ditemukan. Kata dia, pada hari ke-10, biasanya daging akan lepas tulang masuk tenggelam ke dasar laut.
"Dugaan kita target terpukul arus bawah dan mungkin belum sempat membuka tabung sehingga tidak muncul ke permukaan," tukas dia.
Hamzar menambahkan, operasi akan dilanjutkan Senin besok dengan fokus penyapuan lewat udara dan laut. Pihaknya juga menyiagakan kapal di Nusa Lembongan untuk proses evakuasi.
"Penyisiran kita hari ini hampir seluas 200 kilometer," jelas Kepala Basarnas Denpasar Didi Hamzar saat jumpa pers di kantornya, Minggu (16/2/2014).
Tim SAR Gabungan memfokuskan pencarian ke arah timur atau Lombok hingga 17 notical mile atau 34 kilometer. Hal itu dilakukan setelah melihat pergerakan angin dan arus yang kuat bergerak ke arah timur.
Selain personel, petugas juga mengerahkan 1 helikopter, 10 kapal dan 5 kapal tambahan dari tim gabungan.
Untuk penyisiran udara dengan heli, kata Hamzar heli, sudah sampai terbang dengan kerendahan maksimal. Dengan begitu, jika korban atau target terapung dipastikan terlihat.
Untuk penyisiran lewat laut, pihaknya juga mendapat tambahan dari kapal SAR Mataram mengingat arah arus menuju timur. Penyisiran oleh kapal itu bisa dilakukan dari perairan Lombok.
Dia menegaskan, sesuai standard operating procedure (SOP), pencarian dilakukan hingga hari kelima. "Ini tergolong musibah, bukan kecelakaan pesawat atau kapal laut yang SOP pencariannya selama 7 hari," tegasnya lagi.
Meski begitu, jika dipandang perlu atau melihat situasi dan perkembangan yang muncul di lapangam maka bisa diperpanjang waktu pencariannya. Tentunya dengan pertimbangan yang rasional dengan mempertimbangkan cost dan benefit.
Dia menceritakan, berdasarkan pengalaman dalam pencarian korban tenggelam atau musibah di laut lainnya sampai 10 hari, korban juga tidak ditemukan. Kata dia, pada hari ke-10, biasanya daging akan lepas tulang masuk tenggelam ke dasar laut.
"Dugaan kita target terpukul arus bawah dan mungkin belum sempat membuka tabung sehingga tidak muncul ke permukaan," tukas dia.
Hamzar menambahkan, operasi akan dilanjutkan Senin besok dengan fokus penyapuan lewat udara dan laut. Pihaknya juga menyiagakan kapal di Nusa Lembongan untuk proses evakuasi.
(hyk)