Kecelakaan maut di Tol Merak, 4 buruh pabrik tewas
A
A
A
Sindonews.com - Mobil angkutan umum jenis Suzuki APV bernomor polisi A 1946 FH, terguling di Jalan tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM63, Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Empat orang penumpang angkot dinyatakan tewas dalam peristiwa itu.
Para korban rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik, di Kawasan Industri Serang Timur. Terdiri dari Maesaroh (39), warga Cipocok Jaya, Kota Serang, Muslihah (35), warga Sempu Gudang, Kota Serang, Muslihak Binti Mustofa (39), warga Karundang Lor, Cipocok Jaya, Kota Serang, dan Mistriyani (28), warga Karundang, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Kecelakaan tunggal di jalur bebas hambatan ini, diduga terjadi pukul 05.00 WIB. Saat itu, angkot berwarna merah Jurusan Serang-Kragilan dipadati 20 penumpang, melaju dari arah Serang menuju Pintu Tol Ciujung, Keragilan, Kabupaten Serang.
Saat tiba di lokasi kejadian, mobil yang dikemudikan Karna (25), warga Kota Serang itu mengalami pecah ban bagian kanan belakang. Mobil yang mengantarkan karyawan pabrik, di antaranya PT Nikomas dan PT Poong Won ini, tidak dapat dikendalikan dan langsung terbalik.
Puluhan penumpang yang berada di dalam kendaraan terlempar dari tempat duduknya. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang terlempar keluar dari kendaraan. Empat penumpang tewas seketika dengan kondisi luka parah.
Salah satu korban kecelakaan, Resnawati (25), warga Karundang, Kota Serang mengatakan, ban mobil pecah, dan langsung oleng. Para penumpang yang ada di dalam mobil langsung berteriak histeris.
"Mobil langsung terbalik dua kali, dan langsung ke samping jalan hingga akhirnya berhenti setelah kena pembatas jalan," ujar Resnawati, salah satu korban kecelakaan, di RS Sari Asih, Serang, Selasa (11/2/2014).
Akibat kecelakaan ini, Resnawati yang mengalami patah lengan kiri. Menurut Resnawati, para karyawan pabrik di Serang Timur terbiasa menggunakan mobil angkutan umum secara patungan dan mencarternya. Hal itu dilakukan agar dapat mengurangi ongkos angkutan umum.
"Kami biasa naik mobil itu untuk berangkat kerja. Kami sewa patungan. kita berangkat pukul 04.45 WIB dari serang," tambahnya.
Korban lainnya, Retno, warga Cijawa, karyawan Nokomas mengaku tidak mengetahui secara pasti sebab kecelakaan. Sebab saat mobil itu oleng dirinya sudah tidak sadarkan diri. "Saya tidak ingat betul kejadiannya, karena berlangsung cepat," terangnya.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Polda Banten Kompol Syahrial M Said, ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus kecelakaan yang merenggut emat nyawa penumpang sudah ditangani Unit Lakalantas Polda Banten.
Dikatakan Syahrial, berdasarkan penyelidikan diketahui, kecelakaan diduga akibat kendaraan mengangkut melebihi kapasitas. "Seharusnya tidak lebih dari 11 penumpang, tapi yang kami ketahui sopir membawa sekitar 20 penumpang. Ini jelas telah melakukan pelanggaran," ungkap Syahrial ketika dihubungi.
Para korban kecelakaan saat ini ada yang dibawa ke RS Sari Asih dan ada juga yang dibawa ke RSUD Serang. "Jenazah masih diperiksa di ruang jenazah RSUD Serang. Korban luka-luka lainnya masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Arih Serang," terangnya.
Para korban rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik, di Kawasan Industri Serang Timur. Terdiri dari Maesaroh (39), warga Cipocok Jaya, Kota Serang, Muslihah (35), warga Sempu Gudang, Kota Serang, Muslihak Binti Mustofa (39), warga Karundang Lor, Cipocok Jaya, Kota Serang, dan Mistriyani (28), warga Karundang, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Kecelakaan tunggal di jalur bebas hambatan ini, diduga terjadi pukul 05.00 WIB. Saat itu, angkot berwarna merah Jurusan Serang-Kragilan dipadati 20 penumpang, melaju dari arah Serang menuju Pintu Tol Ciujung, Keragilan, Kabupaten Serang.
Saat tiba di lokasi kejadian, mobil yang dikemudikan Karna (25), warga Kota Serang itu mengalami pecah ban bagian kanan belakang. Mobil yang mengantarkan karyawan pabrik, di antaranya PT Nikomas dan PT Poong Won ini, tidak dapat dikendalikan dan langsung terbalik.
Puluhan penumpang yang berada di dalam kendaraan terlempar dari tempat duduknya. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang terlempar keluar dari kendaraan. Empat penumpang tewas seketika dengan kondisi luka parah.
Salah satu korban kecelakaan, Resnawati (25), warga Karundang, Kota Serang mengatakan, ban mobil pecah, dan langsung oleng. Para penumpang yang ada di dalam mobil langsung berteriak histeris.
"Mobil langsung terbalik dua kali, dan langsung ke samping jalan hingga akhirnya berhenti setelah kena pembatas jalan," ujar Resnawati, salah satu korban kecelakaan, di RS Sari Asih, Serang, Selasa (11/2/2014).
Akibat kecelakaan ini, Resnawati yang mengalami patah lengan kiri. Menurut Resnawati, para karyawan pabrik di Serang Timur terbiasa menggunakan mobil angkutan umum secara patungan dan mencarternya. Hal itu dilakukan agar dapat mengurangi ongkos angkutan umum.
"Kami biasa naik mobil itu untuk berangkat kerja. Kami sewa patungan. kita berangkat pukul 04.45 WIB dari serang," tambahnya.
Korban lainnya, Retno, warga Cijawa, karyawan Nokomas mengaku tidak mengetahui secara pasti sebab kecelakaan. Sebab saat mobil itu oleng dirinya sudah tidak sadarkan diri. "Saya tidak ingat betul kejadiannya, karena berlangsung cepat," terangnya.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Polda Banten Kompol Syahrial M Said, ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus kecelakaan yang merenggut emat nyawa penumpang sudah ditangani Unit Lakalantas Polda Banten.
Dikatakan Syahrial, berdasarkan penyelidikan diketahui, kecelakaan diduga akibat kendaraan mengangkut melebihi kapasitas. "Seharusnya tidak lebih dari 11 penumpang, tapi yang kami ketahui sopir membawa sekitar 20 penumpang. Ini jelas telah melakukan pelanggaran," ungkap Syahrial ketika dihubungi.
Para korban kecelakaan saat ini ada yang dibawa ke RS Sari Asih dan ada juga yang dibawa ke RSUD Serang. "Jenazah masih diperiksa di ruang jenazah RSUD Serang. Korban luka-luka lainnya masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Arih Serang," terangnya.
(san)