Endapan awan panas Sinabung 30 meter, lava 50 meter
A
A
A
Sindonews.com - Erupsi Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara hingga kini terus terjadi. Dari erupsi yang ada, dihasilkan awan panas guguran, abu dan material lava pijar.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mencatat, ada kesamaan erupsi kali ini dengan erupsi sekira 1.200 tahun lalu berdasarkan material yang keluar bersama letusan.
Jika dibandingkan dengan letusan pada Tahun 2010, jelas ada perbedaan. "Waktu Tahun 2010 erupsi hanya letusan abu saja," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Gede Suantika saat dihubungi, di Bandung, Jumat (7/2/2014).
Awan panas guguran dalam erupsi kali ini sebetulnya sudah ada pada Oktober. Tapi jumlahnya terbilang sedikit. Awan panas guguran yang dikeluarkan Sinabung jumlahnya sangat banyak sejak awal Januari hingga kini.
Awan panas guguran itu kemudian mengendap cukup tebal di arah tenggara Gunung Sinabung. "Sekarang endapannya sudah sekira 30 meter, endapan lavanya sekarang sudah 50 meter," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan endapan pada 1.200 tahun lalu, endapan saat ini terbilang sedikit. "Saat itu endapannya mencapai 200 meter," jelas Gede.
Sedangkan dilihat dari besaran letusan, erupsi Sinabung akhir tahun lalu bersifat eksplosif. Sedangkan dari Januari hingga kini, erupsi lebih banyak bersifat efusif.
Baca:
Sinabung masuk sejarah erupsi terlama di Indonesia
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mencatat, ada kesamaan erupsi kali ini dengan erupsi sekira 1.200 tahun lalu berdasarkan material yang keluar bersama letusan.
Jika dibandingkan dengan letusan pada Tahun 2010, jelas ada perbedaan. "Waktu Tahun 2010 erupsi hanya letusan abu saja," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Gede Suantika saat dihubungi, di Bandung, Jumat (7/2/2014).
Awan panas guguran dalam erupsi kali ini sebetulnya sudah ada pada Oktober. Tapi jumlahnya terbilang sedikit. Awan panas guguran yang dikeluarkan Sinabung jumlahnya sangat banyak sejak awal Januari hingga kini.
Awan panas guguran itu kemudian mengendap cukup tebal di arah tenggara Gunung Sinabung. "Sekarang endapannya sudah sekira 30 meter, endapan lavanya sekarang sudah 50 meter," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan endapan pada 1.200 tahun lalu, endapan saat ini terbilang sedikit. "Saat itu endapannya mencapai 200 meter," jelas Gede.
Sedangkan dilihat dari besaran letusan, erupsi Sinabung akhir tahun lalu bersifat eksplosif. Sedangkan dari Januari hingga kini, erupsi lebih banyak bersifat efusif.
Baca:
Sinabung masuk sejarah erupsi terlama di Indonesia
(rsa)