Laut di Karangantu Banten tiba-tiba surut 1 km
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat di pesisir Pantai Karangantu, Banten Utara saat ini sedang dilanda ketakutan, menyusul adanya informasi yang menyebutkan bakal adanya tsunami di wilayah tersebut.
Kepanikan itu terjadi setelah air laut di pantai itu tiba-tiba surut sedalam 1 kilometer. Warga bertambah panik karena muncul daratan baru di tengah-tengah laut seperti jalan berliku yang menghubungkan Karangantu, Banten dengan sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Warga yang tinggal di sepanjang bibir pantai pun memilih untuk menjauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warga takut tsunami, karena air surut 1 kilometer. Banyak ikan juga yang mati," jelas salah seorang warga di Pantai Karangantu, Upi, Jumat (7/2/2014).
Menurut banyak warga, surutnya air laut di pesisir Pantai Karangantu terjadi sejak Rabu 5 Februari 2014 malam. Akibatnya, banyak pula perahu yang kini memilih tak melaut lantaran takut dengan isu tsunami tersebut.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena tersebut merupakan hal yang biasa.
"Surutnya itu fenomena pasang surut biasa, kadang terjadi siang, malam atau waktunya tidak menentu," kata Kepala BMKG Serang, Parmin.
Menurutnya, pasang surut air laut di Karangantu biasa terjadi pada siang hari sekira pukul 10.00 WIB, atau malam hari. Surutnya air laut juga seperti biasa, tidak sampai terjadi hingga satu kilometer.
Baca:
Laut Banten mendadak surut, warga diminta tak panik
BMKG: Laut di Karangantu mendadak surut karena...
Lihat video air Pantai Karangantu surut
Kepanikan itu terjadi setelah air laut di pantai itu tiba-tiba surut sedalam 1 kilometer. Warga bertambah panik karena muncul daratan baru di tengah-tengah laut seperti jalan berliku yang menghubungkan Karangantu, Banten dengan sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Warga yang tinggal di sepanjang bibir pantai pun memilih untuk menjauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warga takut tsunami, karena air surut 1 kilometer. Banyak ikan juga yang mati," jelas salah seorang warga di Pantai Karangantu, Upi, Jumat (7/2/2014).
Menurut banyak warga, surutnya air laut di pesisir Pantai Karangantu terjadi sejak Rabu 5 Februari 2014 malam. Akibatnya, banyak pula perahu yang kini memilih tak melaut lantaran takut dengan isu tsunami tersebut.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena tersebut merupakan hal yang biasa.
"Surutnya itu fenomena pasang surut biasa, kadang terjadi siang, malam atau waktunya tidak menentu," kata Kepala BMKG Serang, Parmin.
Menurutnya, pasang surut air laut di Karangantu biasa terjadi pada siang hari sekira pukul 10.00 WIB, atau malam hari. Surutnya air laut juga seperti biasa, tidak sampai terjadi hingga satu kilometer.
Baca:
Laut Banten mendadak surut, warga diminta tak panik
BMKG: Laut di Karangantu mendadak surut karena...
Lihat video air Pantai Karangantu surut
(rsa)