Sikap ngotot Khofifah tak gambarkan NU
A
A
A
Sindonews.com - Manuver tim pemenangan pasangan Khofifah-Herman (BerKah) di Jakarta dianggap sebagai tindakkan yang tidak mencerminkan jiwa besar atas kekalahan di Pilgub Jatim 29 Agustus lalu.
Bahkan sikap keukeuh tersebut juga dianggap bukan bagian dari amaliyah Nahdlotul Ulama (NU).
Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlotul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Miftakhul Akhyar meminta agar Khofifah Indar Parawansa beserta tim pemenangannya memiliki sikap yang legowo dan berjiwa besar.
"Jiwa besar harus dikedepankan, sikap ngotot bukan menjadi bagian dari tradisi Nahdatul Ulama (NU). Apalagi semua mekanisme sudah dilalui," kata Kiai Miftakhul Ahyar, Kamis (6/2/3014).
Dia menjelaskan, sikap kukuh tentu tidak akan membawa manfaat karena mengedapankan emosi dan rasa sakit hati. Selain itu, fakta juga menunjukkan proses Pilgub Jatim sudah dilalui hingga terbitnya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan menolak segala gugatan dari Tim BerKah. Artinya, Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang jadi pemenang di Pilgub Jatim 2013 itu.
Kata Kiai Mif, dalam berpolitik NU selalu mengedepankan politik kebangsaan dan memiliki jiwa besar. Ironisnya yang dilakukan Tim BerKah adalah melemparkan opini-opini yang tidak disertai dengan fakta dan bukti yang jelas.
"Pilgub Jatim sudah usai. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah bagimana membawa Jawa Timur lebih baik. Sistem yang ada sudah bagus dan perlu dipertahakan. Sementara yang kurang bagus mari kita perbaiki bersama," jelasnya.
Sesepuh NU Jawa Timur ini mengajak semua pihak berpikir untuk Jawa Timur ke depan. "Jangan sampai kemudian membai buta, sebab tindakan tersebut tidak memberi pelajaran berharga bagi umat khususnya warga Nahdliyyin," tambahnya.
Bahkan sikap keukeuh tersebut juga dianggap bukan bagian dari amaliyah Nahdlotul Ulama (NU).
Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlotul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Miftakhul Akhyar meminta agar Khofifah Indar Parawansa beserta tim pemenangannya memiliki sikap yang legowo dan berjiwa besar.
"Jiwa besar harus dikedepankan, sikap ngotot bukan menjadi bagian dari tradisi Nahdatul Ulama (NU). Apalagi semua mekanisme sudah dilalui," kata Kiai Miftakhul Ahyar, Kamis (6/2/3014).
Dia menjelaskan, sikap kukuh tentu tidak akan membawa manfaat karena mengedapankan emosi dan rasa sakit hati. Selain itu, fakta juga menunjukkan proses Pilgub Jatim sudah dilalui hingga terbitnya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan menolak segala gugatan dari Tim BerKah. Artinya, Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang jadi pemenang di Pilgub Jatim 2013 itu.
Kata Kiai Mif, dalam berpolitik NU selalu mengedepankan politik kebangsaan dan memiliki jiwa besar. Ironisnya yang dilakukan Tim BerKah adalah melemparkan opini-opini yang tidak disertai dengan fakta dan bukti yang jelas.
"Pilgub Jatim sudah usai. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah bagimana membawa Jawa Timur lebih baik. Sistem yang ada sudah bagus dan perlu dipertahakan. Sementara yang kurang bagus mari kita perbaiki bersama," jelasnya.
Sesepuh NU Jawa Timur ini mengajak semua pihak berpikir untuk Jawa Timur ke depan. "Jangan sampai kemudian membai buta, sebab tindakan tersebut tidak memberi pelajaran berharga bagi umat khususnya warga Nahdliyyin," tambahnya.
(rsa)