Jenazah TKW asal Sragen terlantar di Arab

Rabu, 05 Februari 2014 - 20:16 WIB
Jenazah TKW asal Sragen...
Jenazah TKW asal Sragen terlantar di Arab
A A A
Sindonews.com - Belum tuntas masalah kekerasan yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, bernama Erwiana Sulistiyaningsih, kini satu lagi TKW asal Dukuh Ngrampal Desa Kebonromo Kecamatan Ngrampal Sragen Jawa Tengah dikabarkan meninggal secara tragis di Saudi Arabia.

Ironisnya, jenazah TKW yang diketahui bernama Ngatini, hingga kini masih tertahan di Arab Saudi.

Kakak kandung almarhum Ngatini, Samin mengatakan, pihak keluarga mendapatkan kabar bila adiknya meregang nyawa di Riyadh Saudi Arabia pada hari Sabtu (1/2/2014) lalu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Kabar duka itu diterima Samin melalui telepon dan disampaikan oleh kawan adiknya sesama TKW yang bekerja di Arab.

Bahkan tragisnya, sebelum menghembuskan nafas, adiknya tersebut tidak sadarkan diri atau mengalami koma selama 18 hari tanpa ada tindakan medis apapun dari pihak rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa adiknya.

"Ngatini di kabarkan meninggal setelah koma selama 18 hari tanpa ada tindakan apapun dari rumah sakit. Dia meninggal akibat komplikasi dan mengalami pembengkakan kaki, tangan dan akhirnya ke saluran pernafasan," jelas Samin saat ditemui di rumahnya, Sragen Jawa Tengah, Rabu (5/2/2014).

Ngatini, ungkap Samin, berangkat ke Arab Saudi secara resmi pada tahun 2006 lalu melalui jasa Agen AL Musharraf Manpwr Service dengan PT Amri Margatama.

Menurut Samin, adiknya telah melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan yang saat ini telah berumur tiga bulan dan masih berada di Saudi Arabia.

Pihak keluarga masih bingung, sebab hingga saat ini jenazah adiknya masih berada di Saudi Arabia. Sedangkan untuk membawa jenazah Ngatini bersama bayinya, keluarganya di Indonesia terbentur masalah pendanaan.

"Bahkan menurut cerita, Ngatini sempat kabur dari rumah majikannya karena gaji selama 5 bulan tidak pernah di bayarkan," ungkapnya.

Sebenarnya Ngatini sempat pulang ke Indonesia karena masa kontraknya telah habis. Entah mengapa, Ngatini memutuskan meninggalkan suami dan dua anak yang masih sangat kecil yakni Eko Bagus Purwadi dan Lailai Nur Indah Sari, untuk kembali menjadi TKW di negeri kaya minyak tersebut pada tahun 2006 dengan kontrak dua tahun.

Keluarga berharap bantuan pemerintah agar bisa segera mengurus pemulangan jenazah Ngatini. Selain itu, pihak keluarga juga meminta kepada pemerintah, agar memperjuangkan hak Ngatini yang belum di bayarkan oleh majikannya.

"Kami minta pemerintah turun tangan agar jenazah adik kami Ngatini cepat dibawa pulang ke Indonesia untuk dimakamkan. Kasihan sudah terlalu lama jenazah Ngatini tertahan di sana. Selain itu gaji Ngatini selama lima bulan belum dibayarkan," pungkasnya.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7585 seconds (0.1#10.140)