Mimpi Ridwan Kamil bikin orang Bandung bahagia
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku banyak diwariskan banyak masalah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang sebelumnya, ketimbang prestasi dan kebaikan. Namun begitu, dia optimis bisa mengatasi semua permasalahan itu.
Selama empat bulan menjabat sebagai wali kota, dia terlihat sudah banyak belajar. Persoalan Kota Bandung yang kompleks, mampu dia kategorikan ke dalam tiga poin saja.
"Pertama, masalah yang kasat mata, seperti kemacetan dan sampah. Kedua, birokrasi yang harus dikonsep ulang, dan ketiga mengubah pola pikir masyarakat. Saya percaya, masalah pola pikir adalah yang utama," ujar Ridwan, saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (5/2/2014).
Sebagai seorang akademisi dan arsitek, dia memiliki kemampuan untuk membenahi segala persoalan yang ada di Kota Bandung. Namun begitu, semua perbaikan itu tidak bisa dilakukannya dalam sekejap seperti orang main sulap.
Masyarakat Kota Bandung, katanya, bisa mengerti dengan perbaikan yang berjalan perlahan tersebut. Terlebih, dia mengaku tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, masyarakat akan dilibatkan secara aktif.
"Saya ingin membangun bangun dengan dua cara, pertama desentralisasi, di mana RW dan kelurahan kami beri anggaran yang sangat besar. Kedua, membangun dengan cara kolaborasi. Artinya melibatkan masyarakat dalam program pemerintah," sambungnya.
Kendati belum terasa, namun apa yang sudah dia lakukan selama empat bulan menjabat mulai dilihat oleh masyarakat. Seperti dalam mereformasi birokrasi. Untuk jabatan kepala dinas, dia mengikuti Jakarta dengan melakukan lelang jabatan.
Dia juga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi mencegah terjadinya kebocoran anggaran daerah. Langkah ini juga dia lakukan dengan mencontoh Jakarta.
"Untuk mengatasi banjir, dibuat danau besar, dan danau kecil. Semua gorong-gorong dibersihkan. Sedang untuk mengubah pola pikir warga, kami mulai dengan membuat Bandung fun bike, Rabu wajib Bahasa Sunda, Kamis wajib Bahasa Inggris, Jumat bersepeda, dan Sabtu car free night," pungkasnya.
Dengan segala daya upaya, Ridwan Kamil bertekad menjadikan warga Bandung bahagia. "Saya ingin warga Bandung menjadi warga negara Indonesia yang paling bahagia," tukasnya.
Selama empat bulan menjabat sebagai wali kota, dia terlihat sudah banyak belajar. Persoalan Kota Bandung yang kompleks, mampu dia kategorikan ke dalam tiga poin saja.
"Pertama, masalah yang kasat mata, seperti kemacetan dan sampah. Kedua, birokrasi yang harus dikonsep ulang, dan ketiga mengubah pola pikir masyarakat. Saya percaya, masalah pola pikir adalah yang utama," ujar Ridwan, saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (5/2/2014).
Sebagai seorang akademisi dan arsitek, dia memiliki kemampuan untuk membenahi segala persoalan yang ada di Kota Bandung. Namun begitu, semua perbaikan itu tidak bisa dilakukannya dalam sekejap seperti orang main sulap.
Masyarakat Kota Bandung, katanya, bisa mengerti dengan perbaikan yang berjalan perlahan tersebut. Terlebih, dia mengaku tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, masyarakat akan dilibatkan secara aktif.
"Saya ingin membangun bangun dengan dua cara, pertama desentralisasi, di mana RW dan kelurahan kami beri anggaran yang sangat besar. Kedua, membangun dengan cara kolaborasi. Artinya melibatkan masyarakat dalam program pemerintah," sambungnya.
Kendati belum terasa, namun apa yang sudah dia lakukan selama empat bulan menjabat mulai dilihat oleh masyarakat. Seperti dalam mereformasi birokrasi. Untuk jabatan kepala dinas, dia mengikuti Jakarta dengan melakukan lelang jabatan.
Dia juga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi mencegah terjadinya kebocoran anggaran daerah. Langkah ini juga dia lakukan dengan mencontoh Jakarta.
"Untuk mengatasi banjir, dibuat danau besar, dan danau kecil. Semua gorong-gorong dibersihkan. Sedang untuk mengubah pola pikir warga, kami mulai dengan membuat Bandung fun bike, Rabu wajib Bahasa Sunda, Kamis wajib Bahasa Inggris, Jumat bersepeda, dan Sabtu car free night," pungkasnya.
Dengan segala daya upaya, Ridwan Kamil bertekad menjadikan warga Bandung bahagia. "Saya ingin warga Bandung menjadi warga negara Indonesia yang paling bahagia," tukasnya.
(san)