Pagi ini, pencarian korban Sinabung dilanjutkan
A
A
A
Sindonews.com - Tim tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung, pagi ini akan kembali melakukan pencarian kemungkinan adanya korban jiwa yang belum berhasil dievakuasi.
Namun pencarian korban yang dipimpin langsung Komandan Kodim Karo Letkol (Inf) Asep Sukarna baru bisa dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBG).
Rencana pencarian akan dilakukan dua desa yakni di Sukameriah dan Gurukunayan. Di dua desa itulah dilaporkan banyak warga berdatangan untuk melihat kondisi Gunung Sinabung dari dekat.
"Jika PVMBG merekomendasi, maka pencarian akan kami lakukan di Sukameriah dan Gurukunayan, kami lakukan pencarian sampai yakin benar-benar tidak ada korban lagi," jelas Asep Sukarna, Senin (3/2/2014).
Menurut Asep, setelah 15 korban meninggal, pihaknya tidak menemukan lagi korban lainnya. Namun demikian pencarian tetap akan dilakukan.
"Sebenarnya pencarian yang kami lakukan kemarin sudah tidak ada lagi korban, tapi kami menunggu informasi dari warga jika ada keluarganya yang hilang bisa segera melaporkan kepada kami," imbau Asep.
Diakuinya dalam pencarian korban pihaknya menemukan beberapa kendala antara lain abu masih tebal, masih terdengar gemuruh tremor dan jarak pandang masih terbatas.
Karena kendala itulah, maka pencarian kemarin dihentikan pukul 13.00 WIB. Asep berharap pencarian hari ini berlangsung lancar tanpa kendala berarti.
Dijelaskannya, total korban meninggal akibat luncuran awan panas sebanyak 15 orang, dan dua orang luka-luka masih dalam perawatan di rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, 14 korban tewas akibat terkenal luncuran awan pasan Gunung Sinabung. Mereka dinilai tak menghiraukan peringatan larangan zona bahaya yang telah dibuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim Search and Rescue (SAR) yang sudah diumumkan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nurgoro mengatakan, di sekitar wilayah erupsi Gunung Sinabung telah dipasangi berbagai spanduk agar tidak mendekati radius 5 KM dari Gunung Sinabung.
"Meskipun ada pemasangan spanduk rawan bencana, ada sosialisasi di jalan-jalan, ada patroli tugas juga, tapi ternyata masih ada warga masuk ke radius itu untuk menonton," kata Sutopo dalam konferensi persnya di Kantor BNPB, Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2014).
Karena tak mengindahkan imbauan itu, mereka akhirnya menjadi korban. Selain itu ada tiga korban luka bakar, mereka adalah Sehat Sembiring (40), Surya Sembiring (24), warga Kabanjahe. Sedangkan seorang lagi bernama Dony Sembiring (70), warga Sukameriah. Namun kemudian, dari tiga orang itu satu di antaranya juga meninggal dunia.
Namun pencarian korban yang dipimpin langsung Komandan Kodim Karo Letkol (Inf) Asep Sukarna baru bisa dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBG).
Rencana pencarian akan dilakukan dua desa yakni di Sukameriah dan Gurukunayan. Di dua desa itulah dilaporkan banyak warga berdatangan untuk melihat kondisi Gunung Sinabung dari dekat.
"Jika PVMBG merekomendasi, maka pencarian akan kami lakukan di Sukameriah dan Gurukunayan, kami lakukan pencarian sampai yakin benar-benar tidak ada korban lagi," jelas Asep Sukarna, Senin (3/2/2014).
Menurut Asep, setelah 15 korban meninggal, pihaknya tidak menemukan lagi korban lainnya. Namun demikian pencarian tetap akan dilakukan.
"Sebenarnya pencarian yang kami lakukan kemarin sudah tidak ada lagi korban, tapi kami menunggu informasi dari warga jika ada keluarganya yang hilang bisa segera melaporkan kepada kami," imbau Asep.
Diakuinya dalam pencarian korban pihaknya menemukan beberapa kendala antara lain abu masih tebal, masih terdengar gemuruh tremor dan jarak pandang masih terbatas.
Karena kendala itulah, maka pencarian kemarin dihentikan pukul 13.00 WIB. Asep berharap pencarian hari ini berlangsung lancar tanpa kendala berarti.
Dijelaskannya, total korban meninggal akibat luncuran awan panas sebanyak 15 orang, dan dua orang luka-luka masih dalam perawatan di rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, 14 korban tewas akibat terkenal luncuran awan pasan Gunung Sinabung. Mereka dinilai tak menghiraukan peringatan larangan zona bahaya yang telah dibuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim Search and Rescue (SAR) yang sudah diumumkan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nurgoro mengatakan, di sekitar wilayah erupsi Gunung Sinabung telah dipasangi berbagai spanduk agar tidak mendekati radius 5 KM dari Gunung Sinabung.
"Meskipun ada pemasangan spanduk rawan bencana, ada sosialisasi di jalan-jalan, ada patroli tugas juga, tapi ternyata masih ada warga masuk ke radius itu untuk menonton," kata Sutopo dalam konferensi persnya di Kantor BNPB, Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2014).
Karena tak mengindahkan imbauan itu, mereka akhirnya menjadi korban. Selain itu ada tiga korban luka bakar, mereka adalah Sehat Sembiring (40), Surya Sembiring (24), warga Kabanjahe. Sedangkan seorang lagi bernama Dony Sembiring (70), warga Sukameriah. Namun kemudian, dari tiga orang itu satu di antaranya juga meninggal dunia.
(lns)