Pemerintah bangun waduk di lereng Gunung Lawu

Kamis, 30 Januari 2014 - 19:24 WIB
Pemerintah bangun waduk...
Pemerintah bangun waduk di lereng Gunung Lawu
A A A
Sindonews.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana membangun waduk di daerah perbatasan Kecamatan Kerjo dan Ngargoyoso pada pertengahan tahun 2014 ini.

Proses pembebasan lahan waduk, sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, dan sempat tertunda disebabkan realisasi anggaran dari pemerintah pusat belum jelas.

"Ada sedikit perubahan dalam konsep pembangunan waduk ini. Semula waduk yang dananya digelontorkan dari APBN senilai Rp600 miliar tersebut akan dibagi menjadi dua luas dengan luasan lokasi yang sama," ujar Bupati Karanganyar Juliatmono, kepada wartawan, Kamis (30/1/2014).

Ditambahkan dia, rencana tersebut mengalami perubahan dan digantikan hanya satu waduk yang mengambil posisi di daerah perbatasan dengan tidak mengurangi luasnya lahan yang akan dipergunakan sebagai waduk.

"Proses pembebasan lahan sudah selesai setahun lalu, tinggal negosiasi besaran nilai ganti rugi lahan milik warga khususnya di Desa Jatirejo, Ngargoyoso, dan Desa Gempolan, Kerjo. Kondisi dipikirkan dibangun berbeda. Waduk dimulai pertengahan 2014. Detail enginering design sudah ada," ungkapnya.

Pembangunan waduk diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun mendatang. Waduk ditargetkan selesai akhir 2017 atau awal 2018 mendatang. "Tempat digenangi air nanti itu ada tanah milik masyarakat. Dasar tanggul itu pembebasan tanah tahun ini selesai," ungkapnya.

Menurut Juliatmono, berbeda dengan pembangunan waduk lainnya yang dikhususkan untuk mengurangi dampak banjir, waduk yang dibangun dengan nilai nominal cukup tinggi di dataran tinggi lereng Gunung Lawu ini dikhusukan untuk kelancaran irigrasi pertanian.

Sebab, kelancaran irigasi dan memajukan sektor pertanian, menjadi titik utama pembangunan waduk yang sudah diambil antara Kementrian Pekerjaan Umum PU dan Daerah Aliran Sungai DAS Bengawan Solo bahwa wilayah tersebut layak untuk dibangun waduk.

Hanya saja, yang menjadi kendala pihaknya yaitu struktur kontur tanah di sekitar lokasi yang masih labil. Sehingga pihaknya bersama DAS Bengawan Solo juga terus berupaya melakukan pematangan dan penyempurnaan DED.

"Karena kontur tanah di sekitar lokasi masih labil kita terus melakukan penyempurnaan DED dengan Kementerian PU dan DAS Bengawan Solo. Kedepannya, waduk ini bukan hanya sebagai sarana irigasi semata. Namun juga akan digarap menjadi obyek wisata yang menarik, karena di sekitar lokasi juga terdapat hutan karet yang cukup luas," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4658 seconds (0.1#10.140)