Korban longsor Jepara ditemukan meninggal dunia
A
A
A
Sindonews.com - Sulati (sebelumnya ditulis Sulatri), korban tanah longsor di Dukuh Kedungdowo Desa Bate Gede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhirnya berhasil ditemukan.
Wanita berusia 58 tahun itu ditemukan tak bernyawa di bawah timbunan tanah sekira pukul 13.50 WIB, siang tadi. Sulati diketahui merupakan warga RT 6 RW 1 Dukuh Kedungdowo yang tertimbun sejak kemarin.
"Saat dievakuasi, jasad istri saya tertimpa sepeda motor dan timbunan longsoran setinggi 40 centimeter di lereng depan rumah kami," ungkap suami korban, Kartubi, Rabu (29/1/2014).
Saat kejadian, istrinya sedang memasak di dapur. Sementara dia dan anak-anaknya berhasil lolos dari maut dengan menyelamatkan diri keluar rumah setelah mendengar ada longsoran bukit. “Material longsoran dari bukit turun dengan cepat, istri saya tak sempat menyelamatkan diri," ucapnya.
Rencananya, jenazah Sulati akan segera dimakamkan sore ini oleh pihak keluarga. Hal itu dilakukan mengingat waktu pemakaman yang masih memungkinkan.
Diketahui, sebanyak 23 rumah warga yang tersebar di empat RT terkena longsoran material tanah bercampur bebatuan. Dari jumlah itu, lima rumah hancur dan rata dengan tanah. Sedang 18 rumah lainnya rusak berat.
Selain itu, bencana tersebut juga mengakibatkan salah seorang warga bernama Sulati hilang tertimbun reruntuhan material tanah bercampur bebatuan dan puing-puing rumahnya.
Baca:
Sulati, korban longsor Jepara belum juga ditemukan
Wanita berusia 58 tahun itu ditemukan tak bernyawa di bawah timbunan tanah sekira pukul 13.50 WIB, siang tadi. Sulati diketahui merupakan warga RT 6 RW 1 Dukuh Kedungdowo yang tertimbun sejak kemarin.
"Saat dievakuasi, jasad istri saya tertimpa sepeda motor dan timbunan longsoran setinggi 40 centimeter di lereng depan rumah kami," ungkap suami korban, Kartubi, Rabu (29/1/2014).
Saat kejadian, istrinya sedang memasak di dapur. Sementara dia dan anak-anaknya berhasil lolos dari maut dengan menyelamatkan diri keluar rumah setelah mendengar ada longsoran bukit. “Material longsoran dari bukit turun dengan cepat, istri saya tak sempat menyelamatkan diri," ucapnya.
Rencananya, jenazah Sulati akan segera dimakamkan sore ini oleh pihak keluarga. Hal itu dilakukan mengingat waktu pemakaman yang masih memungkinkan.
Diketahui, sebanyak 23 rumah warga yang tersebar di empat RT terkena longsoran material tanah bercampur bebatuan. Dari jumlah itu, lima rumah hancur dan rata dengan tanah. Sedang 18 rumah lainnya rusak berat.
Selain itu, bencana tersebut juga mengakibatkan salah seorang warga bernama Sulati hilang tertimbun reruntuhan material tanah bercampur bebatuan dan puing-puing rumahnya.
Baca:
Sulati, korban longsor Jepara belum juga ditemukan
(rsa)