Gubernur Papua: Pilkada langsung tak cocok di Papua
Gubernur Papua: Pilkada langsung tak cocok di Papua
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung dianggap tidak cocok diterapkan di Papua. Hal itu diungkapkan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Oleh karena itu, kita inginkan ke depan pemilu tidak langsung, tapi melalui DPR Papua," ujar Lukas Enembe, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).
Sebab, kata dia, sistem kekerabatan di Papua sangat luar biasa. "Sehingga kelompok ini keluarganya lari ke sana, istrinya lari ke situ, membuat konflik luar biasa terjadi," terangnya.
Menurutnya, konflik di Papua bukan hanya disebabkan oleh suatu faktor, tetapi banyak faktor. Di antaranya adalah hasil Pilkada. Banyak warga Papua bentrok mempersoalkan hasil Pilkada.
"Oleh karena itu, kita juga minta ke Mendagri, ke depan di Papua dilaksanakan pemilihan lewat DPR. Karena kalau pemilihan langsung itu tak bisa budaya kami, budaya Papua. Karena masyarakatnya komunal, hidup bersama. Sehingga membuat perpecahan terjadi," tuturnya.
"Oleh karena itu, kita inginkan ke depan pemilu tidak langsung, tapi melalui DPR Papua," ujar Lukas Enembe, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).
Sebab, kata dia, sistem kekerabatan di Papua sangat luar biasa. "Sehingga kelompok ini keluarganya lari ke sana, istrinya lari ke situ, membuat konflik luar biasa terjadi," terangnya.
Menurutnya, konflik di Papua bukan hanya disebabkan oleh suatu faktor, tetapi banyak faktor. Di antaranya adalah hasil Pilkada. Banyak warga Papua bentrok mempersoalkan hasil Pilkada.
"Oleh karena itu, kita juga minta ke Mendagri, ke depan di Papua dilaksanakan pemilihan lewat DPR. Karena kalau pemilihan langsung itu tak bisa budaya kami, budaya Papua. Karena masyarakatnya komunal, hidup bersama. Sehingga membuat perpecahan terjadi," tuturnya.
(san)
Explore More