Gelombang laut Utara Papua capai 5 meter

Selasa, 28 Januari 2014 - 18:19 WIB
Gelombang laut Utara...
Gelombang laut Utara Papua capai 5 meter
A A A
Sindonews.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Papua memprediksi ketinggian gelombag laut di wilayah Utara Papua mencapai empat hingga lima meter. Ketinggian gelombang diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir Februari mendatang.

Atas cuaca buruk ini, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bagi para nelayan di perairan Jayapura agar tidak melaut, mengingat ketinggian gelombang yang mencapai lima meter.

Data yang dikeluarkan BMKG wilayah Papua pada umumnya terjadi karena angin dari Barat hingga Utara dengan kecepatan empat hingga 18 knot atau delapan sampai 96 kilometer perjam. Dengan arah dan kecepatan angin rata-rata dari Barat Laut dengan kecepatan 10 knot atau 20 km per jam.

Sementara untuk cuaca, wilayah Kota Jayapura umumnya berawan hingga hujan dengan intensitas ringan dan peluang terjadi hujan dengan intesitas ringan hingga sedang pada pagi, sore, dan malam hari.

"Ketinggain gelombang di perairan Papua, khususnya di bagian Utara, saat ini sudah mencapai lima meter dan kondisi ini akan terjadi hingga Februari," ujar salah seorang petugas BMKG, kepada wartawan, Selasa (28/1/2014).

Meski peringatan dini telah dikeluarkan BMKG wilayah Papua, namun Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura hingga kini belum mengeluarkan larangan berlayar bagi sejumlah kapal penumpang maupun kapal perintis yang beroperasi di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya.

Menurut Imran, Pelaksanan Harian Kepala KSOP, alasan belum dikeluarkannya larangan berlayar, karena pihaknya masih menunggu instruksi langsung dari pusat, serta koordinasi dengan BMKG wilayah Papua.

"Memang saat ini ketinggian gelombang sangat tinggi untuk wilayah Papua, khususnya di bagian Utara. Tetapi kita masih tunggu perintah dari pusat dan juga koordinasi dengan pusat. Sejauh ini kita hanya sebatas mengimbau untuk berhati-hati, kalau untuk larangan memang belum," terangnya.

Diakui Imran, ketinggian gelombang di Papua cukup tinggi. Namun untuk kapal penumpang, ketinggian tersebut masih bisa diatasi. Sementara untuk kapal perintis, ketinggian gelombang tersebut sangat mengkahawatirkan.

"Ini menyangkut keselamatan masyarakat, sehingga jika memang dibutuhkan, maka kita akan keluarkan larangan untuk berlayar. Tetapi sejauh ini kondisi masih dalam batas normal, sehingga belum ada larangan berlayar," ungkapnya.

Dikatakan dia, saat ini jumlah kapal penumpang yang beroperasi di wilayah Papua sebanyak enam Kapal. Masing-masing melintasi perairan Utara Papua, yakni Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo, Kabupaten Biak, Kabupaten Nabire.

Sementara untuk kapal perintis hanya tiga kapal, dengan rute Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo, dan Kabupaten Nabire. "Kalau kapal perintis tidak setiap hari beroperasi, sehingga kita belum keluarkan larangan," lanjutnya.

Disinggung terkait larangan bagi para nelayan, Imran mengaku pihaknya tidak melakukan pendataan bagi nelayan sehingga tidak ada larangan bagi mereka.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8342 seconds (0.1#10.140)