Jadi target teroris, Dolly sepi
A
A
A
Sindonews.com - Pengunjung lokalisasi Dolly Surabaya turun drastis setelah mendapat ancaman pelaku teror bom. Sejumlah wisma yang biasanya ramai, belakangan ini sepi.
"Sangat terasa sekali imbasnya. Bukan hanya wisma saya saja tapi wisma yang lain juga sama. Pengunjungnya berkurang," kata pengelola Wisma di Lokalisasi Dolly, Irwanto, Rabu (22/1/2014).
Tak hanya itu, setelah dikabarkan jadi target pengeboman, rasa was-was juga menyelimuti sejumlah penghuni wisma seperti mucikari dan para Pekerja Seks Komersial (PSK).
"Ada yang tanya kalau dibom bagaimana pak. Kita enggak tahu kalau ada teroris lagi," ujar Irwanto menirukan pertanyaan para PSK itu.
Dia mengaku berulang kali memberikan pemahaman kepada para PSK agar tetap tenang, meski dirinya sendiri juga merasa resah.
Perasaan resah itu sedikit terobati ketika pihak kepolisian telah menangkap dua terduga teroris di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kawasan Kalilom Lor, Surabaya.
Selain itu, di kawasan tersebut, telah dipasang enam sirine yang difungsikan di sepanjang gang Dolly.
Sirine ini akan berbunyi keras sampai terdengar dari dalam wisma, jika sewaktu-waktu ada bahaya mendadak. Para penghuni atau pengunjung bisa berlari tanpa harus diperintah ataupun diketok pintu kamarnya dulu.
Bahkan, personel keamanan juga diperketat untuk mengawasi gerak-gerak pengunjung yang datang ketika terlihat mencurigakan
Sebelumnya, dua terduga teroris Isnaini dan Madjid berhasil diringkus oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Teroris jaringan Poso ini selain memiliki target meledakkan lokalisasi Dolly juga sejumlah diskotek di Surabaya dan kantor polisi.
"Sangat terasa sekali imbasnya. Bukan hanya wisma saya saja tapi wisma yang lain juga sama. Pengunjungnya berkurang," kata pengelola Wisma di Lokalisasi Dolly, Irwanto, Rabu (22/1/2014).
Tak hanya itu, setelah dikabarkan jadi target pengeboman, rasa was-was juga menyelimuti sejumlah penghuni wisma seperti mucikari dan para Pekerja Seks Komersial (PSK).
"Ada yang tanya kalau dibom bagaimana pak. Kita enggak tahu kalau ada teroris lagi," ujar Irwanto menirukan pertanyaan para PSK itu.
Dia mengaku berulang kali memberikan pemahaman kepada para PSK agar tetap tenang, meski dirinya sendiri juga merasa resah.
Perasaan resah itu sedikit terobati ketika pihak kepolisian telah menangkap dua terduga teroris di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kawasan Kalilom Lor, Surabaya.
Selain itu, di kawasan tersebut, telah dipasang enam sirine yang difungsikan di sepanjang gang Dolly.
Sirine ini akan berbunyi keras sampai terdengar dari dalam wisma, jika sewaktu-waktu ada bahaya mendadak. Para penghuni atau pengunjung bisa berlari tanpa harus diperintah ataupun diketok pintu kamarnya dulu.
Bahkan, personel keamanan juga diperketat untuk mengawasi gerak-gerak pengunjung yang datang ketika terlihat mencurigakan
Sebelumnya, dua terduga teroris Isnaini dan Madjid berhasil diringkus oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Teroris jaringan Poso ini selain memiliki target meledakkan lokalisasi Dolly juga sejumlah diskotek di Surabaya dan kantor polisi.
(lns)