Polisi pertanyakan banyak hewan mati di KBS
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian hingga kini mengaku terus melakukan penyelidikan terkait maraknya kasus kematian binatang di Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, penyelidikan tersebut di antaranya dilakukan terhadap kematian Singa Afrika, dan Kambing Gunung.
"Penyelidikan tersebut untuk mengetahui penyebab kenapa terlalu sering koleksi satwa KBS mati," kata Setija ditemui usai pembukaan Futsal Kapolda Cup III antar Pokja Wartawan, di Surabaya, Rabu (15/1/2014).
Setija juga mengatakan, dengan kematian Kambing Gunung ini tentunya data pihak kepolisian semakin bertambah. Artinya, kematian Satwa di KBS yang terus menerus memerlukan perhatian khusus.
Sementara itu, terkait kematian Singa Afrika bernama Michael, Setija mengaku masih buntu. Namun demikian, dalam waktu dekat polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi ahli. Hal itu untuk menentukan apakah Michael mati secara wajar atau tidak.
"Sudah 10 saksi. Kita akan lakukan 1 saksi lagi yakni saksi ahli yang dapat menentukan matinya wajar atau tidak. Termasuk juga menunggu hasil pemeriksaan Tim dari Unair Surabaya," jelasnya.
Sebelumnya, setelah kematian Singa Afrika, satu ekor kambing gunung koleksi KBS ditemukan tak bernyawa. Hasil autopsi, satwa tersebut mati karena kecelakaan. Yakni, ditemukan memar di bagian leher. Diduga, Kambing Gunung ini mati karena ditabrak oleh Rusa yang ada di sebelah kandangnya.
Baca:
Kambing mati, KBS akui salah tempatkan kandang
Hasil autopsi, ada memar di leher kambing gunung KBS
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, penyelidikan tersebut di antaranya dilakukan terhadap kematian Singa Afrika, dan Kambing Gunung.
"Penyelidikan tersebut untuk mengetahui penyebab kenapa terlalu sering koleksi satwa KBS mati," kata Setija ditemui usai pembukaan Futsal Kapolda Cup III antar Pokja Wartawan, di Surabaya, Rabu (15/1/2014).
Setija juga mengatakan, dengan kematian Kambing Gunung ini tentunya data pihak kepolisian semakin bertambah. Artinya, kematian Satwa di KBS yang terus menerus memerlukan perhatian khusus.
Sementara itu, terkait kematian Singa Afrika bernama Michael, Setija mengaku masih buntu. Namun demikian, dalam waktu dekat polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi ahli. Hal itu untuk menentukan apakah Michael mati secara wajar atau tidak.
"Sudah 10 saksi. Kita akan lakukan 1 saksi lagi yakni saksi ahli yang dapat menentukan matinya wajar atau tidak. Termasuk juga menunggu hasil pemeriksaan Tim dari Unair Surabaya," jelasnya.
Sebelumnya, setelah kematian Singa Afrika, satu ekor kambing gunung koleksi KBS ditemukan tak bernyawa. Hasil autopsi, satwa tersebut mati karena kecelakaan. Yakni, ditemukan memar di bagian leher. Diduga, Kambing Gunung ini mati karena ditabrak oleh Rusa yang ada di sebelah kandangnya.
Baca:
Kambing mati, KBS akui salah tempatkan kandang
Hasil autopsi, ada memar di leher kambing gunung KBS
(rsa)