ATM meledak, polisi periksa 4 saksi
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian telah memeriksa empat saksi terkait ledakkan di sebuah bilik Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri, di Jalan Keratanegara, Karang Ploso, Kabupaten Malang.
"Tim Gegana Polda Jatim sudah diturunkan untuk melakukan penyisiran. Sudah empat saksi dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, di Mapolda Jatim, Kamis (9/1/2014).
Awi menjelaskan, empat saksi yang diperiksa polisi adalah satpam rumah makan yang berada di depan lokasi kejadian bernama Rifai. Dua satpam pabrik kaleng Arthawena, dan seorang lagi satpam BPR Sukorejo Makmu, Karang Ploso.
Hingga saat ini, tim masih melakukan penelusuran. Kata Awi, polisi mensterilkan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi. Beberapa anggota Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), dan personel kepolisian juga dibentuk tim.
Saat ini, sejumlah tim masih terus melakukan penyelidikan di TKP. "Dari keterangan saksi masih belum bisa disimpulkan pelaku peledakan itu," tukasnya.
Lebih lanjut, dia menyebut, meski dalam ledakan itu bilik ATM hancur dan kacanya berantakan hingga 20 meter, tapi tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut. "Mesin ATM masih tetap utuh, pelaku tetap tidak berhasil membuka mesin uangnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi dini hari tadi. Suara ledakan terdengar sejauh satu kilometer dari lokasi kejadian dan pintu ATM terpental hingga 25 meter.
"Tim Gegana Polda Jatim sudah diturunkan untuk melakukan penyisiran. Sudah empat saksi dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, di Mapolda Jatim, Kamis (9/1/2014).
Awi menjelaskan, empat saksi yang diperiksa polisi adalah satpam rumah makan yang berada di depan lokasi kejadian bernama Rifai. Dua satpam pabrik kaleng Arthawena, dan seorang lagi satpam BPR Sukorejo Makmu, Karang Ploso.
Hingga saat ini, tim masih melakukan penelusuran. Kata Awi, polisi mensterilkan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi. Beberapa anggota Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), dan personel kepolisian juga dibentuk tim.
Saat ini, sejumlah tim masih terus melakukan penyelidikan di TKP. "Dari keterangan saksi masih belum bisa disimpulkan pelaku peledakan itu," tukasnya.
Lebih lanjut, dia menyebut, meski dalam ledakan itu bilik ATM hancur dan kacanya berantakan hingga 20 meter, tapi tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut. "Mesin ATM masih tetap utuh, pelaku tetap tidak berhasil membuka mesin uangnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi dini hari tadi. Suara ledakan terdengar sejauh satu kilometer dari lokasi kejadian dan pintu ATM terpental hingga 25 meter.
(san)