Banjir bandang sapu rumah warga di Boyolali
A
A
A
Sindonews.com - Belasan rumah di Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diterjang banjir bandang. Dua di antaranya hanyut. Kendati begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba itu, terjadi pada Senin 6 Januari 2014 petang. Fasilitas umum seperti jembatan, mengalami kerusakan parah. Akibatnya, jalur penghubung Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen untuk sementara tidak bisa dilalui.
Banjir bandang ini bermula pada Senin siang hingga pukul 18.00 WIB, ketika terjadi hujan lebat tanpa henti, hingga banjir bandang datang secara tiba-tiba. Diketahui tiga jembatan yang hanyut dan menyebabkan terputusnya akses jalan dari wilayah Juwangi menuju Sragen dan Solo.
Menurut Yatman, salah seorang warga, banjir merobohkan jembatan dan memutus jalan. Akibatnya, warga harus memutar 22 Kilometer untuk sampai ke seberang. Namun ada juga beberapa warga yang nekat untuk menyeberangi sungai.
Sedikitnya, 17 rumah diterjang bajir. Dua di antaranya hanyut terbawa arus Sungai Jerukkan.
Jumadi, warga yang rumahnya hanyut mengaku, semua isi rumahnya ludes terbawa arus, karena air langsung mengguyur rumah dan membawa seluruh isinya.
Jumadi mengaku, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Pemerintah desa baru melakukan pendataan, dan para korban sudah diungsikan. Rata-rata mereka mengungsi ke rumah tetangga mereka yang masih bersaudara.
Saat ini, para korban banjir bandang sangat membutuhkan bantuan makanan. Kerugian lain yang dialami warga adalah tanaman milik warga yang rusak tergerus banjir bandang. Sedikitnya ada 10 hektare tanaman jagung milik warga yang rusak.
Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba itu, terjadi pada Senin 6 Januari 2014 petang. Fasilitas umum seperti jembatan, mengalami kerusakan parah. Akibatnya, jalur penghubung Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen untuk sementara tidak bisa dilalui.
Banjir bandang ini bermula pada Senin siang hingga pukul 18.00 WIB, ketika terjadi hujan lebat tanpa henti, hingga banjir bandang datang secara tiba-tiba. Diketahui tiga jembatan yang hanyut dan menyebabkan terputusnya akses jalan dari wilayah Juwangi menuju Sragen dan Solo.
Menurut Yatman, salah seorang warga, banjir merobohkan jembatan dan memutus jalan. Akibatnya, warga harus memutar 22 Kilometer untuk sampai ke seberang. Namun ada juga beberapa warga yang nekat untuk menyeberangi sungai.
Sedikitnya, 17 rumah diterjang bajir. Dua di antaranya hanyut terbawa arus Sungai Jerukkan.
Jumadi, warga yang rumahnya hanyut mengaku, semua isi rumahnya ludes terbawa arus, karena air langsung mengguyur rumah dan membawa seluruh isinya.
Jumadi mengaku, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Pemerintah desa baru melakukan pendataan, dan para korban sudah diungsikan. Rata-rata mereka mengungsi ke rumah tetangga mereka yang masih bersaudara.
Saat ini, para korban banjir bandang sangat membutuhkan bantuan makanan. Kerugian lain yang dialami warga adalah tanaman milik warga yang rusak tergerus banjir bandang. Sedikitnya ada 10 hektare tanaman jagung milik warga yang rusak.
(san)