Gunung Sinabung meletus, 20.331 warga mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Gunung Sinabung, di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengeluarkan erupsi dan awan panas. Hal ini sangat membahayakan keselamatan warga yang berada di sekitar gunung.
"Dengan meningkatnya ancaman awan panas tersebut, maka dua desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 Km tenggara dari kawah telah diungsikan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui layanan BlackBerry Mesengger (BBM), Sabtu (4/1/2014).
Ditambahkan dia, kedua desa tersebut berada di jalur awan panas. Proses pengungsian sudah dilakukan sejak Jumat 3 Januari 2014 kemarin. Hingga kini, jumlah warga yang pengungsi mecapai sekira 20.331 jiwa (6.336 KK) dan tersebar di 32 titik.
"Dengan kondisi aktivitas gunung api yang terus meningkat, maka rencana kontinjensi dengan skenario terburuk perlu dimatangkan," sambungnya.
Kepala BNPB Syamsul Maarif menambahkan, pihaknya telah memerintahkan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo, dan semua yang terlibat untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasinya.
"Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010, di mana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 Km kemudian 10 Km, 15 Km dan 20 Km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan baik," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Sinabung terus mengeluarkan erupsi dan awan panas, sejak pagi hingga saat ini. BNPB mencatat, sedikitnya sudah 30 lebih terjadi erupsi dengan jarak rata-rata hanya berselang 10-30 menit.
Selain erupsi, Gunung Sinabung juga mengeluarkan awan panas. Gugusan awan panas itu mencapai 60 kali lipat jarak luncur sejauh 2-5 Km ke arah tenggara. Para pengungsi merupakan warga yang wilayahnya dilintasi awan panas.
"Dengan meningkatnya ancaman awan panas tersebut, maka dua desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 Km tenggara dari kawah telah diungsikan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui layanan BlackBerry Mesengger (BBM), Sabtu (4/1/2014).
Ditambahkan dia, kedua desa tersebut berada di jalur awan panas. Proses pengungsian sudah dilakukan sejak Jumat 3 Januari 2014 kemarin. Hingga kini, jumlah warga yang pengungsi mecapai sekira 20.331 jiwa (6.336 KK) dan tersebar di 32 titik.
"Dengan kondisi aktivitas gunung api yang terus meningkat, maka rencana kontinjensi dengan skenario terburuk perlu dimatangkan," sambungnya.
Kepala BNPB Syamsul Maarif menambahkan, pihaknya telah memerintahkan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo, dan semua yang terlibat untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasinya.
"Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010, di mana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 Km kemudian 10 Km, 15 Km dan 20 Km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan baik," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Sinabung terus mengeluarkan erupsi dan awan panas, sejak pagi hingga saat ini. BNPB mencatat, sedikitnya sudah 30 lebih terjadi erupsi dengan jarak rata-rata hanya berselang 10-30 menit.
Selain erupsi, Gunung Sinabung juga mengeluarkan awan panas. Gugusan awan panas itu mencapai 60 kali lipat jarak luncur sejauh 2-5 Km ke arah tenggara. Para pengungsi merupakan warga yang wilayahnya dilintasi awan panas.
(san)