Banjir di Purworejo sentuh 2,5 meter

Minggu, 22 Desember 2013 - 17:26 WIB
Banjir di Purworejo...
Banjir di Purworejo sentuh 2,5 meter
A A A
Sindonews.com - Ketinggian banjir di Kabupaten Purworejo yang melanda sejak Jumat (20/12) terus meningkat. Beberapa warga sudah diungsikan, namun ada juga yang nekat bertahan.

Petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) gabungan, termasuk dari Pos SAR Cilacap, pada Minggu (22/12) siang sudah mengevakuasi sekira 30 warga RT1 dan RT2/RW1, Desa Trimulyo,Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.

Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Aris Triyono, mengatakan, warga yang dievakuasi itu juga terdiri atas perempuan yang sudah manula. Namun kebanyakan, lelaki dewasa.

"Dievakuasi ke posko pengungsian menggunakan perahu karet. Informasi yang didapat, banjir seperti ini merupakan siklus tahunan saat musim penghujan," ungkapnya kepada SINDO, Minggu (22/12/2013).

Ketinggian air, kata dia, sudah mencapai 2 hingga 2,5 meter. Ketinggian air diperkirakan naik, karena hujan terus turun.

Selain rumah, air juga menenggelamkan sawah dan saluran air. Di posko pengungsian sendiri, warga sudah terserang gatal-gatal karena minimnya pasokan air bersih.

"Evakuasi akan terus dilakukan. Masih ada warga yang belum bersedia dievakuasi. Kami masih melakukan pendekatan persuasif, " lanjutnya.

Sekira 60 warga juga ada yang masih terjebak di rumah panggung. Lokasinya, di antara Desa Trimulyo dan Bendungan. Banjir itu, kata dia, diakibatkan meluapnya Sungai Kranggan dan Sungai Butuh. Walaupun, ada juga beberapa sungai yang meluap, namun dampaknya tidak begitu besar. Di antaranya; Sungai Lereng, Sungai Wawar dan Sungai Jali.

Tim evakuasi, kata dia, juga melibatkan Polres Purworejo, Koramil Purworejo, PMI, BPBD, RAPI, SAR Cilacap, SAR Purworejo hingga relawan lainnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Pengendalian Pencegahan, Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Rorry Hartono, mengatakan pada kondisi cuaca seperti ini rawan penyebaran penyakit.

"Warga diimbau agar tetap menjaga pola hidup bersih, cukup istirahat. Kami bersama petugas lain terus melakukan berbagai upaya, termasuk menempatkan tim medis di lokasi-lokasi terdampak bencana," tambahnya.

Terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 11 kecamatan di Purworejo sejak Jumat (20/12) dilanda banjir dan longsor. Penyebabnya meluapnya Sungai Bogowonwo dan anak-anak sungainya. Beberapa tanggul sungai jebol, di antaranya; di Desa Kemiri, Bayan, dan Butuh.

"Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat dan ribuan hektar sawah terendam. Hujan deras di sana sejak Kamis (19/12) malam," ungkapnya melalui siaran pers yang diterima SINDO, Minggu (22/12).

Pihaknya, kata dia, sudah memberikan Rp6,4miliar dana siap pakai kepada BPBD Jawa Tengah.

"Gubernur Jateng telah keluarkan surat pernyataan status darurat bencana banjir dan longsor. Berlaku 8 Desember 2013 hingga 31 Maret 2014. Dana tak terduga juga sudah dicadangkan. BPBD Jawa Tengah telah menyusun rencana kontinjensi banjir dan longsor skala detil," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.24)