Menghilang 3 hari, mandor tebu ditemukan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Tiga hari menghilang dari rumah, seorang mandor tebu, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, ditemukan membusuk dengan kepala dipenuhi belatung, di tengah kebun tebu, milik PT Perkebunan Nusantara XIV Persero, Pabrik Gulan Bone Arasoe.
Ridwan (70), mandor tersebut pertama kali di temukan oleh seorang karyawan yang bernama Jiwa, saat akan bekerja di kebun tebu, dengan kondisi telentang. Temuan mayat ini langsung menggegerkan warga. Sebab, warga sudah mencari korban kemana-mana, namun tidak ketemu.
Korban yang meninggalkan rumahnya pada Rabu 18 Desember 2013, hanya mengenakan celana pendek dan tidak memakai sandal. Sehingga anaknya yang bernama Yusri tidak curiga sedikitpun dan menganggap jika bapaknya hanya pergi untuk melihat sapi peliharaannya.
Diduga, kematian korban akibat penyakit gula kering yang menggerogotinya selama beberapa tahun terakhir. Karena saat diperiksa oleh tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Salmah mengatakan, telah melakukan pencarian bersama warga dan pihak kepolisian selama tiga hari, dan mengaku sangat kaget ketika warga sekitar memberitahu dirinya jika Ridwan telah ditemukan membusuk, tidak jauh dari rumahnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kematian korban. Karena pihak keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi. Selanjutnya, jenazah korban di bawa ke kampung halaman korban, di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, untuk di kebumikan.
Ridwan (70), mandor tersebut pertama kali di temukan oleh seorang karyawan yang bernama Jiwa, saat akan bekerja di kebun tebu, dengan kondisi telentang. Temuan mayat ini langsung menggegerkan warga. Sebab, warga sudah mencari korban kemana-mana, namun tidak ketemu.
Korban yang meninggalkan rumahnya pada Rabu 18 Desember 2013, hanya mengenakan celana pendek dan tidak memakai sandal. Sehingga anaknya yang bernama Yusri tidak curiga sedikitpun dan menganggap jika bapaknya hanya pergi untuk melihat sapi peliharaannya.
Diduga, kematian korban akibat penyakit gula kering yang menggerogotinya selama beberapa tahun terakhir. Karena saat diperiksa oleh tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Salmah mengatakan, telah melakukan pencarian bersama warga dan pihak kepolisian selama tiga hari, dan mengaku sangat kaget ketika warga sekitar memberitahu dirinya jika Ridwan telah ditemukan membusuk, tidak jauh dari rumahnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kematian korban. Karena pihak keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi. Selanjutnya, jenazah korban di bawa ke kampung halaman korban, di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, untuk di kebumikan.
(san)