Potret kelas menengah dalam bingkai Francoise Huguer

Selasa, 17 Desember 2013 - 20:27 WIB
Potret kelas menengah...
Potret kelas menengah dalam bingkai Francoise Huguer
A A A
Sindonews.com - Sejumlah frame yang menggambarkan kehidupan kelas menengah negara-negara Asia, terpampang di dinding Galeri Raos, Kota Batu, Jawa Timur.

Melalui bidikan kamera fotografer kenamaan Prancis Francoise Huguer, beragam pola kehidupan kelas menengah negara Asia, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, terekam dalam setiap jepretan.

Seorang kurator foto yang mengunjungi pameran ini Deky Hilian mengomentari beberapa foto yang menonjol, seperti foto seorang nenek tua yang cukup ekspresif.

“Foto ini menunjukkan kedekatan dengan obyek, sang fotografer benar-benar menjadi bagian dari obeyk yang ditelitinya, kaum urban di Asia,” katanya, saat mengunjungi pameran yang berlangsung sejak tanggal 16-20 Desember 2013, Selasa (17/12/2013).

Karya-karya Françoise Huguier ini, dipamerkan atas kerjasama Institut Français d Indonesie-centre de Surabaya atau IFI Surabaya dan bekerjasama dengan komunitas Insomnium dan Galeri Raos dengan tema “Vertical/Horizontal–Intérieur/Extérieur”.

Menurut Pramenda Krishna A, Budaya & Komunikasi IFI Surabaya, pameran karya Françoise Huguier telah berkeliling ke sejumlah negara dan tahun ini diadakan di lima kota di Indonesia, Jakarta (20-31 Okt), Bandung (9-16 Nov), Yogyakarta (21-27 Nov), Surabaya (4-10 Des), dan Malang.

Françoise Huguier, merupakan fotografer kenamaan yang telah menggarap semua aliran fotografi dan menjelajahi lima benua ini, mengawali karirnya sebagai fotografer mode majalah Vogue dan New York Times Magazine.

Kemudian, dia beralih ke proyek-proyek yang lebih personal dan sosial. Pada tahun 1993, dia menerima penghargaan “World Press Photo” dan menjadi kreator ‘Biennale Fotografi Afrika’ di Bamako, tahun 1994.

Tahun 2010, Françoise Huguier memulai riset fotografi tentang masyarakat kelas menengah, di tiga ibu kota Asia Tenggara; Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok.

Menurut Françoise, kelas menengah merupakan mayoritas, serta perekat masyarakat multikultur dan multietnis, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah ketiga negara.

Dia bertemu dengan para perempuan dan laki-laki yang berkontribusi dalam proses modernisasi yang mengubah wajah Asia Tenggara. Françoise Huguier memiliki pakemnya sendiri dalam fotografi; memulai eksplorasi tanpa eksotisme, eksplorasi yang membutuhkan waktu sambil melatih kesabaran mata, tanpa terbawa empati.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2912 seconds (0.1#10.140)