Jutaan warga Sleman belum miliki akta kelahiran

Rabu, 18 Desember 2013 - 01:36 WIB
Jutaan warga Sleman...
Jutaan warga Sleman belum miliki akta kelahiran
A A A
Sindonews.com - Jumlah warga Sleman yang tidak memiliki akta kelahiran relatif tinggi. Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Sleman, dari 1,089 juta jiwa, 450 ribu atau 41 persen, di antaranya belum memiliki akta kelahiran.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Sleman akan melakukan jemput bola dalam pengurusan akta kelahiran warganya.
Terutama bayi yang baru lahir.

Kepala Disdukcapil Sleman Supardi mengakui, untuk jumlah warga Sleman yang belum memiliki akta kelahiran cukup banyak. Namun begitu, bukan berarti kesadaran warga dalam mengurus akta itu rendah. Sebab dari jumlah warga yang belum memiliki akta itu sebagian besar adalah warga yang sudah tua.

Sedangkan untuk anak-anak sudah 90 persen, dan bayi yang baru lahir sudah 100 persen. “Dengan banyaknya warga yang belum berakta kelahiran itu, maka mulai 1 Januari 2014, akan menerapkan program bayi lahir langsung mendapatkan akta kelahiran,” kata Supardi, kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).

Supardi mengatakan, dengan program tersebut, nantinya bayi yang baru lahir langsung akan mendapatkan akta kelahiran, termasuk pembuatannya juga gratis.

Hanya saja, untuk mendapatkan layanan tersebut, sebelumnya harus mempersiapkan syarat administrasi, seperti KTP orang tua, kartu keluarga, surat nikah, termasuk jika sudah ada nama anak tersebut. Semua syarat itu, diserahkan di tempat persalinan. Atau yang lahirnya di rumah, bisa melaporkan ke puskesmas setempat.

“Syarat-syarat ini akan diproses petugas kami yang ada di tempat itu. Jika syarat lengkap dalam waktu 3 X 24 jam akta kelahiran sudah jadi, sehingga setiap bayi yang lahir saat pulang dari rumah sakit bisa langsung membawa akta kelahiran,” terangnya.

Supardi optimis, dengan program ini, nantinya warga Sleman akan memiliki akta kelahiran. Apalagi, untuk pengurusan akta kelahiran ini, sekarang sudah tidak lagi melalui proses sidang di pengadilan, namun langsung di dukcapil. Indikasinya setelah sidang ditiadakan, sekarang banyak warga Sleman yang mengurus akta kelahiran.

“Yang mencari akta kelahiran bukan hanya anak-anak, namun juga orang tua. Dan sejak Mei, hingga sekarang, sudah menyetujui 9.500 akta kelahiran,” paparnya.

Menurut Supardi melalui program ini, bukan hanya lebih efektif. Namun juga akan mengurangi antrean pelayanan akta kelahiran di Disdukcapil. Hal ini mengingat kelahiran di Sleman relatif tinggi. Jumlah kelahiran hidup di Sleman 2012 tercatat mencapai 13.600 jiwa.

Kepala dinas kesehatan (Dinkes) Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, untuk mendukung program tersebut telah menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, seperti dua RSUD dan 25 puskesmas. Juga telah mengajak kerja sama RSUP Sardjito. rumah bersalin dan bidan swasta.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6580 seconds (0.1#10.140)