Belasan perlintasan KA di Blitar dijaga dengan insting
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 15 perlintasan kereta api (KA) di Kabupaten Blitar tidak berpalang pintu. Jalur irisan transportasi yang berada di jalan desa tersebut juga tidak dilengkapi fasilitas traffic light.
"Namun beberapa diantaranya ada penjaga yang setiap harinya stand by di lokasi, "ujar Kepala Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Blitar Suyanto kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).
Sedikit saja hilang waspada, perlintasan hampa pengamanan tersebut tentu akan mendatangkan malapetaka. Atas alasan tersebut, kata Suyanto, pihaknya telah mengajukan lima titik perlintasan untuk dilengkapi rambu bahaya.
"Dari yang sudah kita usulkan, pemprov Jatim hanya menyetujui tiga titik," terangnya.
Pemasangan traffic light di tiga titik perlintasan KA itu diantaranya Desa Bajang dan Kendalrejo, Kecamatan Talun, serta Desa Cerme, Kecamatan Sanankulon. Setiap KA hendak melintas, traffic light akan menyalakan isyarat lampu. Kerlip lampu membantu para pengguna jalan untuk lebih hati hati.
"Setidaknya ini membantu pengguna jalan yang melintas disana, "paparnya.
Untuk meminimalisir kekurangan, lanjut Suyanto, pihaknya telah mengajukan alokasi dana ke APBD 2014 untuk pemasangan traffic light di dua titik lain.
Setiap titik dibutuhkan anggaran sebesar Rp150 juta-Rp200 juta. "Kita sudah usulkan ke dalam APBD 2014. Rencananya akan dipasang di dua titik wilayah Kecamatan Sanankulon," jelasnya.
Untuk titik yang belum memiliki pintu dan traffic light, secepatnya dinas terkait akan menyiagakan tenaga honorer untuk berjaga. "Untuk honor yang dibutuhkan akan kita usulkan ke pemerintah provinsi," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar, M Ansori, berharap seluruh perlintasan KA segera dilengkapi sarana keamanan. Sebab hal itu terkait erat dengan kewajiban pemerintah memberi perlindungan masyarakat.
"Tujuannya jelas untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat. Hendaknya semua perlintasan yang ada menjadi jalur yang aman," ujarnya.
"Namun beberapa diantaranya ada penjaga yang setiap harinya stand by di lokasi, "ujar Kepala Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Blitar Suyanto kepada wartawan, Selasa (17/12/2013).
Sedikit saja hilang waspada, perlintasan hampa pengamanan tersebut tentu akan mendatangkan malapetaka. Atas alasan tersebut, kata Suyanto, pihaknya telah mengajukan lima titik perlintasan untuk dilengkapi rambu bahaya.
"Dari yang sudah kita usulkan, pemprov Jatim hanya menyetujui tiga titik," terangnya.
Pemasangan traffic light di tiga titik perlintasan KA itu diantaranya Desa Bajang dan Kendalrejo, Kecamatan Talun, serta Desa Cerme, Kecamatan Sanankulon. Setiap KA hendak melintas, traffic light akan menyalakan isyarat lampu. Kerlip lampu membantu para pengguna jalan untuk lebih hati hati.
"Setidaknya ini membantu pengguna jalan yang melintas disana, "paparnya.
Untuk meminimalisir kekurangan, lanjut Suyanto, pihaknya telah mengajukan alokasi dana ke APBD 2014 untuk pemasangan traffic light di dua titik lain.
Setiap titik dibutuhkan anggaran sebesar Rp150 juta-Rp200 juta. "Kita sudah usulkan ke dalam APBD 2014. Rencananya akan dipasang di dua titik wilayah Kecamatan Sanankulon," jelasnya.
Untuk titik yang belum memiliki pintu dan traffic light, secepatnya dinas terkait akan menyiagakan tenaga honorer untuk berjaga. "Untuk honor yang dibutuhkan akan kita usulkan ke pemerintah provinsi," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar, M Ansori, berharap seluruh perlintasan KA segera dilengkapi sarana keamanan. Sebab hal itu terkait erat dengan kewajiban pemerintah memberi perlindungan masyarakat.
"Tujuannya jelas untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat. Hendaknya semua perlintasan yang ada menjadi jalur yang aman," ujarnya.
(rsa)