Siklus tahunan, banjir Cilacap surut 1-2 hari ke depan
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang menggenangi enam desa di Kabupaten Cilacap, merupakan siklus tahunan. Normalisasi Sungai Ciberem juga dianggap kurang maksimal, sehingga meluap ketika intensitas hujan tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Permana mengatakan, saat ini kondisi Sungai Ciberem penuh ganggang.
"Apalagi dengan curah hujan tinggi, akibatnya meluap dan terjadi banjir. Kami sudah koordinasi dengan instansi terkait untuk ini. Tiap tahun banjir di Cilacap itu terus terjadi, luapan Ciberem itu, mengungsinya juga pasti di Koramil setempat," ungkapnya, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/12/2013).
Sarwa mengatakan, saat ini kondisi enam desa di sekitar sungai itu memang masih terendam. Namun diprediksi, hal ini berlangsung tidak akan lama.
"Prediksinya satu hingga dua hari sudah surut dan normal kembali, kecuali jika curah hujan masih tinggi. Saat ini ada 11 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 43 jiwa yang mengungsi," tambahnya.
Terkait kondisi pengungsi, kata Sarwa, sudah ditangani dengan baik, termasuk pemberian bantuan. Di antaranya; logistik dan obat-obatan.
"Sejumlah wilayah di Jateng memang diprediksi terjadi bencana. Grobogan sudah banjir, Purbalingga ada puting beliung yang mengungsi hingga 323 KK. Ini informasi yang terbaru ada tanah longsor di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Longsornya hingga 7 meter," terangnya.
Terpisah, plt Ketua DPRD Jateng Rukma Setiabudi berargumen, bencana seharusnya bisa diantisipasi, jangan persoalan reaktif ketika sudah terjadi.
"Ada bencana-bencana yang kita buat sendiri. Antisipasi harus dilakukan, misalnya jangan tebang pohon sembarangan, karena menjadi serapan air. Bisa cegah banjir dan longsor," katanya saat ditemui di Kompleks Gedung DPRD Jateng.
Saat ini, kata Rukma, pihaknya juga sedang menyiapkan segala kebutuhan terkait bencana itu. Mulai dari bantuan logistik, obat-obatan hingga perahu karet.
Sebelumnya diberitakan, enam desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap tergenang banjir pada Senin 16 Desember 2013. Enam desa itu masing-masing; Sidareja, Tegalsari, Sidamulya, Margasari, Tinggarjaya dan Gunungreja. Ketinggian air mencapai 1 meter.
Banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Ciberem setelah turun hujan deras di perbukitan hulu DAS Ciberem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Permana mengatakan, saat ini kondisi Sungai Ciberem penuh ganggang.
"Apalagi dengan curah hujan tinggi, akibatnya meluap dan terjadi banjir. Kami sudah koordinasi dengan instansi terkait untuk ini. Tiap tahun banjir di Cilacap itu terus terjadi, luapan Ciberem itu, mengungsinya juga pasti di Koramil setempat," ungkapnya, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/12/2013).
Sarwa mengatakan, saat ini kondisi enam desa di sekitar sungai itu memang masih terendam. Namun diprediksi, hal ini berlangsung tidak akan lama.
"Prediksinya satu hingga dua hari sudah surut dan normal kembali, kecuali jika curah hujan masih tinggi. Saat ini ada 11 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 43 jiwa yang mengungsi," tambahnya.
Terkait kondisi pengungsi, kata Sarwa, sudah ditangani dengan baik, termasuk pemberian bantuan. Di antaranya; logistik dan obat-obatan.
"Sejumlah wilayah di Jateng memang diprediksi terjadi bencana. Grobogan sudah banjir, Purbalingga ada puting beliung yang mengungsi hingga 323 KK. Ini informasi yang terbaru ada tanah longsor di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Longsornya hingga 7 meter," terangnya.
Terpisah, plt Ketua DPRD Jateng Rukma Setiabudi berargumen, bencana seharusnya bisa diantisipasi, jangan persoalan reaktif ketika sudah terjadi.
"Ada bencana-bencana yang kita buat sendiri. Antisipasi harus dilakukan, misalnya jangan tebang pohon sembarangan, karena menjadi serapan air. Bisa cegah banjir dan longsor," katanya saat ditemui di Kompleks Gedung DPRD Jateng.
Saat ini, kata Rukma, pihaknya juga sedang menyiapkan segala kebutuhan terkait bencana itu. Mulai dari bantuan logistik, obat-obatan hingga perahu karet.
Sebelumnya diberitakan, enam desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap tergenang banjir pada Senin 16 Desember 2013. Enam desa itu masing-masing; Sidareja, Tegalsari, Sidamulya, Margasari, Tinggarjaya dan Gunungreja. Ketinggian air mencapai 1 meter.
Banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Ciberem setelah turun hujan deras di perbukitan hulu DAS Ciberem.
(san)