Isak tangis iringi pemakaman siswa Mts Miftakul Ulum

Selasa, 17 Desember 2013 - 10:52 WIB
Isak tangis iringi pemakaman siswa Mts Miftakul Ulum
Isak tangis iringi pemakaman siswa Mts Miftakul Ulum
A A A
Sindonews.com - Isak tangis Kaminem (75), warga Gondosuli Kidul Rt 2/4, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah tak terbendung lagi saat para pelayat yang mulai berdatangan ke rumahnya dan menyalaminya.

Bahkan perempuan lanjut usia ini pun seakan tak mau berpisah dengan cucunya, Septian Amikyanto (14), yang sudah terbujur kaku di sampingnya.

Sesekali, Kaminem menatap cucu kesayangannya ini dengan tatapan kosong. Kaminem tak menduga bila Senin pagi merupakan pertemuan terakhir dirinya dengan cucunya sebelum siswa Mts Miftakul Ulum, Pablengan, Matesih, Karanganyar itu pamit untuk berwisata bersama sekolahnya ke Pantai Baron, Gunungkidul.

"Niki sampun takdir soko gusti. Kulo ikhlas. Nangin sing marahi kulo sedih, pas sedo, ibunya boten wonten mriki (Ini sudah takdir dari Tuhan. Saya ikhlas. Yang membikin saya sedih itu, pas meninggal, ibunya tidak ada di sini)," jelasnya dengan menggunakan bahasa Jawa, di Tawangmangu, Karanganyar, Selasa (17/12/2013).

Menurut Kaminem, Amik, ibu dari cucunya itu sedang bekerja di Tangerang. Septian sendiri anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak ibunya memutuskan untuk bekerja di Tangerang, Septian lebih memilih tinggal bersama neneknya.

Kaminem mengakui bila Septian, cucunya itu anak yang penurut dan suka membantu dirinya di sawah. Bahkan Septian jarang sekali pulang sekolah terlambat tiba di rumah. Sehabis pulang sekolah, Septian selalu membantunya d sawah.

Septian yang dimakamkan di pemakaman umum tak jauh dari desanya, merupakan salah satu korban tenggelam di Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Selain Septian yang tewas tenggelam, siswa Mts Miftakul Ulum lainnya yang menjadi korban tenggelam yaitu Dian Aryani warga Tawangrejo, Pablengan; dan Novita Wahyu (13) warga Gondosuli, Tawangmangu.

Sedangkan Pujiyanti (13) warga Sawahan, Pablengan, Matesih hingga saat ini belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim SAR.

Kejadian nahas tersebut terjadi sesaat rombongan wisata para siswa ini tiba di Pantai Baron sekitar pukul 10.15 Wib, Senin (16/12/2013) kemarin.

Keindahan Pantai Baron rupannya menarik perhatian para siswa ingin cepat-cepat bermain di air. Sehingga begitu pintu bus yang mengangkut rombongan siswa ini dbuka, para siswa ini langsung berlari kearah pantai tanpa bisa dikendalikan para guru yang membimbing mereka.

Bahkan petugas dari SAR Gunungkidul yang sudah memperingatkan agar para siswa memakai pelampung saat masuk ke pantai tak dihiraukan.

Selang beberapa saat kemudian datang ombak besar yang akhirnya menggulung para siswa. Empat siswa hilang terseret ombak. Sedangkan siswa lainnya berhasil menyelamatkan diri.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8364 seconds (0.1#10.140)