Flu burung marak, peternak itik was-was
A
A
A
Sindonews.com - Para peternak itik di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), kini dirundung khawatir berkepanjangan. Mereka was-was setelah mendapatkan informasi jika virus flu burung telah merebak di beberapa daerah seperti Brebes, Boyolali, Sragen, Tegal, dan beberapa wilayah lainnya.
Sebagai langkah antisipasi pencegahan, para peternak kemudian mensiasatinya dengan menyemprot dan membersihkan kandang itiknya secara rutin. Selain itu ternak juga diberi makanan cukup dan vitamin agar memiliki daya tahan terhadap serangan virus.
Seperti yang terjadi di kawasan peternakan itik di Kelurahan Degayu, Pekalongan Utara ini, ribuan itik dipelihara warga. Peternak itik yang tergabung dalam Kelompok Tani Suro Melati Itik mengaku was-was.
“Kami para peternak itik was-was terhadap serangan virus flu burung, karena pada tahun 2012 lalu ribuan itik kami mati mendadak akibat digembalakan di sawah dan terkena virus dari bebek lain,” jelas seorang peternak itik, Radun, Jumat (6/12/2013).
Menurut Sekretaris Kelompok Tani Itik Suro Melati Degayu Pekalongan, Fandi firmansyah, para peternak telah berupaya dengan berbagai cara agar virus mematikan itu tidak sampai menular ke daerahnya.
"Kami was-was, karena akibat kejadian serangan flu burung setahun lalu peternak mengalami kerugian hingga ratusan juta. Bahkan, hingga kini masih banyak peternak itik yang terlilit hutang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan, Fitria Kurniawati, mengaku belum menerima adanya pengaduan kasus flu burung di Pekalongan.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya serangn flu burung di Kota Pekalongan. Namun begitu bagi peternak harus selalu menjaga kebersihan kandang dan memberikan disinvektan serta pemberian vitamin agar ternak ini tidak mudah terkena virus flu burung,“ ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi pencegahan, para peternak kemudian mensiasatinya dengan menyemprot dan membersihkan kandang itiknya secara rutin. Selain itu ternak juga diberi makanan cukup dan vitamin agar memiliki daya tahan terhadap serangan virus.
Seperti yang terjadi di kawasan peternakan itik di Kelurahan Degayu, Pekalongan Utara ini, ribuan itik dipelihara warga. Peternak itik yang tergabung dalam Kelompok Tani Suro Melati Itik mengaku was-was.
“Kami para peternak itik was-was terhadap serangan virus flu burung, karena pada tahun 2012 lalu ribuan itik kami mati mendadak akibat digembalakan di sawah dan terkena virus dari bebek lain,” jelas seorang peternak itik, Radun, Jumat (6/12/2013).
Menurut Sekretaris Kelompok Tani Itik Suro Melati Degayu Pekalongan, Fandi firmansyah, para peternak telah berupaya dengan berbagai cara agar virus mematikan itu tidak sampai menular ke daerahnya.
"Kami was-was, karena akibat kejadian serangan flu burung setahun lalu peternak mengalami kerugian hingga ratusan juta. Bahkan, hingga kini masih banyak peternak itik yang terlilit hutang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan, Fitria Kurniawati, mengaku belum menerima adanya pengaduan kasus flu burung di Pekalongan.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya serangn flu burung di Kota Pekalongan. Namun begitu bagi peternak harus selalu menjaga kebersihan kandang dan memberikan disinvektan serta pemberian vitamin agar ternak ini tidak mudah terkena virus flu burung,“ ujarnya.
(rsa)