Baru dibangun, saluran irigasi & bendungan ambruk
A
A
A
Sindonews.com - Saluran irigasi yang baru dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah di daerah Kotak Kalimbung, Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT terancam ambruk.
Sepertinya konstruksi dikerjakan asal jadi dan salah perencanaan. Kerusakan parah bendungan itu kini menimbulkan keresahan dan kecemasan warga masyarakat.
Bahkan Serah Terima Pertama atau Provisional Hand Over ( PHO ) antara Kontraktor Pelaksana (PT Nindya Karya) dan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) bangunan tergolong masih baru itu dilakukan sepekan lalu.
Dari pantauan, sejumlah titik bangunan dan konstruksi fisik proyek terlihat retak dan ambruk.
Warga khawatir, karena sering terjadi longsor di sekitar proyek itu. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi. Akibat longsor itu, ratusan kepala keluarga atau hampir seribu orang terisolir dari kabupaten tersebut.
“Dulu tidak pernah ada longsor, saat proyek ini datang katanya akan bisa membantu warga, namun kenyataannya malah buat kami takut dan cemas. Irigasi dan jalan longsor, juga bendungannya tidak kuat kalau banjir. Pak lihat saja sendiri, ini bendungan lubang dan ambruk di sana-sini,” keluh Dongga Lalu Panda, Ketua RT 26, RW 21 Kelurahan Kawangu, Rabu (4/12/2013).
Pihak kontraktor pernah berupaya membuka kembali akses di lokasi longsoran dengan menurunkan sejumlah alat berat berupa eksavator.
Tapi warga tetap cemas dengan kondisi itu. Apalagi saat ini baru memasuki musim penghujan, sehingga wajar jika kekhawatiran warga masih ada karena musim penghujan masih panjang.
Sepertinya konstruksi dikerjakan asal jadi dan salah perencanaan. Kerusakan parah bendungan itu kini menimbulkan keresahan dan kecemasan warga masyarakat.
Bahkan Serah Terima Pertama atau Provisional Hand Over ( PHO ) antara Kontraktor Pelaksana (PT Nindya Karya) dan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) bangunan tergolong masih baru itu dilakukan sepekan lalu.
Dari pantauan, sejumlah titik bangunan dan konstruksi fisik proyek terlihat retak dan ambruk.
Warga khawatir, karena sering terjadi longsor di sekitar proyek itu. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi. Akibat longsor itu, ratusan kepala keluarga atau hampir seribu orang terisolir dari kabupaten tersebut.
“Dulu tidak pernah ada longsor, saat proyek ini datang katanya akan bisa membantu warga, namun kenyataannya malah buat kami takut dan cemas. Irigasi dan jalan longsor, juga bendungannya tidak kuat kalau banjir. Pak lihat saja sendiri, ini bendungan lubang dan ambruk di sana-sini,” keluh Dongga Lalu Panda, Ketua RT 26, RW 21 Kelurahan Kawangu, Rabu (4/12/2013).
Pihak kontraktor pernah berupaya membuka kembali akses di lokasi longsoran dengan menurunkan sejumlah alat berat berupa eksavator.
Tapi warga tetap cemas dengan kondisi itu. Apalagi saat ini baru memasuki musim penghujan, sehingga wajar jika kekhawatiran warga masih ada karena musim penghujan masih panjang.
(lns)