Tawuran, 44 siswa SMK diringkus polisi
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 44 pelajar SMK Negeri 1 Sulsel dan SMK Negeri 2 Makassar diamankan aparat kepolisian karena diduga kuat terlibat tawuran di Jalan Landak Baru, Kecamatan Tamalate.
Selain mengamankan puluhan siswa dari dua sekolah yang bertetangga ini, diamankan pula 30 unit sepeda motor dan beberapa senjata tajam jenis anak panah.
Awalnya, ratusan siswa dari kedua SMK tersebut saling serang menggunakan batu dari halaman masing-masing sekolah, yang menyebabkan sejumlah kaca ruangan di SMKN 1 Jalan Bontomanai pecah.
Insiden bentrokan ini tidak berlangsung lama setelah aparat kepolisian bersama pihak sekolah melerai kedua kubu. Namun entah mengapa, sekitar pukul 12.00 Wita, tawuran kemudian berlanjut di Jalan Landak Baru.
Aksi brutal dari para siswa SMK tersebut sempat membuat pengguna Jalan Landak Baru berhamburan. Pasalnya, mereka saling mengejar menggunakan sepeda motor.
Polisi yang melakukan razia sekitar 30 menit, berhasil mengamankan sedikitnya 44 oknum siswa yang diduga terlibat ikut tawuran.
"Dari SMKN 1 sebanyak 36 orang kita amankan, sedangkan dari SMKN 2 ada 8 orang," kata Kapolsekta Tamalate Kompol Syuaib Madjid, Kamis (28/11/2013).
Mereka ini kemudian digiring untuk didata di Mapolsekta Tamalate, untuk selanjutnya diberikan pembinaan di hadapan para guru dan orangtua siswa masing-masing.
"Masih kita lakukan pendataan dan pembinaan. Kalau memang terbukti membawa sajam atau benda berbahaya lain, akan kita tahan," pungkasnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel Abdul Malik Azkari yang dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui secara pasti penyebab tawuran di sekolah yang dipimpinnya.
Untuk mengantisipasi aksi susulan, pihaknya terpaksa meliburkan aktivitas di sekolahnya mulai besok Jumat (29/11) hingga Sabtu (30/11).
"Untuk sementara kita liburkan dua hari, untuk mencari jalan keluar dari tawuran siswa ini," sebutnya kepada wartawan.
Selain mengamankan puluhan siswa dari dua sekolah yang bertetangga ini, diamankan pula 30 unit sepeda motor dan beberapa senjata tajam jenis anak panah.
Awalnya, ratusan siswa dari kedua SMK tersebut saling serang menggunakan batu dari halaman masing-masing sekolah, yang menyebabkan sejumlah kaca ruangan di SMKN 1 Jalan Bontomanai pecah.
Insiden bentrokan ini tidak berlangsung lama setelah aparat kepolisian bersama pihak sekolah melerai kedua kubu. Namun entah mengapa, sekitar pukul 12.00 Wita, tawuran kemudian berlanjut di Jalan Landak Baru.
Aksi brutal dari para siswa SMK tersebut sempat membuat pengguna Jalan Landak Baru berhamburan. Pasalnya, mereka saling mengejar menggunakan sepeda motor.
Polisi yang melakukan razia sekitar 30 menit, berhasil mengamankan sedikitnya 44 oknum siswa yang diduga terlibat ikut tawuran.
"Dari SMKN 1 sebanyak 36 orang kita amankan, sedangkan dari SMKN 2 ada 8 orang," kata Kapolsekta Tamalate Kompol Syuaib Madjid, Kamis (28/11/2013).
Mereka ini kemudian digiring untuk didata di Mapolsekta Tamalate, untuk selanjutnya diberikan pembinaan di hadapan para guru dan orangtua siswa masing-masing.
"Masih kita lakukan pendataan dan pembinaan. Kalau memang terbukti membawa sajam atau benda berbahaya lain, akan kita tahan," pungkasnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel Abdul Malik Azkari yang dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui secara pasti penyebab tawuran di sekolah yang dipimpinnya.
Untuk mengantisipasi aksi susulan, pihaknya terpaksa meliburkan aktivitas di sekolahnya mulai besok Jumat (29/11) hingga Sabtu (30/11).
"Untuk sementara kita liburkan dua hari, untuk mencari jalan keluar dari tawuran siswa ini," sebutnya kepada wartawan.
(lns)