Tolak kristenisasi, ribuan ummat Islam geruduk DPRD Padang
A
A
A
Sindonews.com - Kantor DPRD Sumatera Barat (Sumbar), hari ini, Kamis (28/11/2013) dipadati ribuan orang dari berbagai ormas Islam.
Kedatangan mereka merupakan sebagai aksi unjukrasa menolak proyek Superblock Lippo Group, Rumah Sakit Siloam, Sekolah Kristen Pelita Harapan senilai Rp1 triliun lebih.
Ketua MUI Bidang Fatwa Sumbar, Gusrizal Gazahar, menjelaskan tidak ada alasan ekonomi sepeti pembangunan mall, rumah sakit, sekolah kristen.
"Ini bukan ivestasi yang yang menjadi penggerak ekonomi Kota Padang, sebab bisa berefek pada hilangnya peluang kerja pada usaha lain yang ada di Padang," katanya.
Selain itu dari segi hukumnya menurut Gusrizal analisis dampak lingkungan tidak ada, rencana tata ruang juga dinilai tidak dipedulikan. "Lokasi pembangunan Siloam itu kalau secara Perdanya, lahan itu untuk pembangunan kantor pemerintah," ujarnya.
Dari sosial budaya, lanjutnya, tidak sesuai dengan budaya Minagkabau. Menurutnya, kalau ini dilanjutkan maka itu akan merusak kondisi sosial budaya.
Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 Wib ini diawali dengan aksi long march dari Masjid Nurul Iman Padang, menuju Kantor DPRD Padang di jalan Sawahan. Seluruh jalur menuju Sawahaan, diahlikan ke Jalan Wahidin depan Kantor PLN, begitu juga dari Jalan Perintis Kemerdekaan dialihkan ke Jalan Agus Salim.
Sampai berita ini ditulis, aksi masih berlanjut. Beberapa utusan ormas Islam, seperti Hizbut Tharir, Majelis Mujahidi, FPI, Laskar Pembela Islam dan ormas lainnya mengadakan dialog dengan DPRD Padang.
Aksi ini juga dikawal 1.000 anggota polisi gabungan, mulai Polsek, Polres, Polda dan Brimob Polda Sumbar.
Baca juga: Warga Padang tolak kehadiran Habib Rizieq
Dituduh kristenisasi, investasi Lippo Group terbengkalai
Kedatangan mereka merupakan sebagai aksi unjukrasa menolak proyek Superblock Lippo Group, Rumah Sakit Siloam, Sekolah Kristen Pelita Harapan senilai Rp1 triliun lebih.
Ketua MUI Bidang Fatwa Sumbar, Gusrizal Gazahar, menjelaskan tidak ada alasan ekonomi sepeti pembangunan mall, rumah sakit, sekolah kristen.
"Ini bukan ivestasi yang yang menjadi penggerak ekonomi Kota Padang, sebab bisa berefek pada hilangnya peluang kerja pada usaha lain yang ada di Padang," katanya.
Selain itu dari segi hukumnya menurut Gusrizal analisis dampak lingkungan tidak ada, rencana tata ruang juga dinilai tidak dipedulikan. "Lokasi pembangunan Siloam itu kalau secara Perdanya, lahan itu untuk pembangunan kantor pemerintah," ujarnya.
Dari sosial budaya, lanjutnya, tidak sesuai dengan budaya Minagkabau. Menurutnya, kalau ini dilanjutkan maka itu akan merusak kondisi sosial budaya.
Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 Wib ini diawali dengan aksi long march dari Masjid Nurul Iman Padang, menuju Kantor DPRD Padang di jalan Sawahan. Seluruh jalur menuju Sawahaan, diahlikan ke Jalan Wahidin depan Kantor PLN, begitu juga dari Jalan Perintis Kemerdekaan dialihkan ke Jalan Agus Salim.
Sampai berita ini ditulis, aksi masih berlanjut. Beberapa utusan ormas Islam, seperti Hizbut Tharir, Majelis Mujahidi, FPI, Laskar Pembela Islam dan ormas lainnya mengadakan dialog dengan DPRD Padang.
Aksi ini juga dikawal 1.000 anggota polisi gabungan, mulai Polsek, Polres, Polda dan Brimob Polda Sumbar.
Baca juga: Warga Padang tolak kehadiran Habib Rizieq
Dituduh kristenisasi, investasi Lippo Group terbengkalai
(rsa)