Bayi yang lahir di WC akhirnya dipulangkan puskesmas
A
A
A
Sindonews.com - Bayi malang yang lahir di toilet Puskesmas Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat diterlantarkan dokter dan tenaga medis sudah kembali ke kediamannya.
Kejadian nahas itu terjadi setelah sebelumnya para dokter dan bidan di wilayahnya ikut dalam aksi mogok nasional mengecam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengganjar rekan sejawatnya, dr Ayu bersama dua rekannya dengan hukuman 10 bulan penjara.
Seperti terpantau malam tadi, Rabu (27/11/2013), sekira pukul 20.48 Wita, dengan digendong seorang tenaga medis tanpa seragam, bayi perempuan malang dibawa pulang oleh pihak kedua orang tuanya.
Pemulangan bayi ini, seperti dikemukakan oleh Domu Hukapati (28) yang merupakan ayah bayi malang itu atas arahan puskesmas. Karena telah merupakan peraturan puskesmas itu, Hukapati dan Paji Dejar (26), isterinya hanya bisa pasrah.
Mobil ambulance disiapkan puskesmas setempat untuk mengantar pulang bayi dan ibunya yang masih nampak letih dan lesu itu.
“Katanya begitu memang aturan puskesmas, rawat hanya batas enam jam, setelah itu pulang. Jadi ya saya ikut saja, walaupun saya belum yakin betul anak dan isteri saya sudah sehat dan benar –benar pulih,” urai Hukapati.
Sesampainya di kediaman mereka, tepatnya di Kampung Kilimbatu, nampak sejumlah kerabat dan tetangga menuggu untuk menyambut kedatangan sang bayi yang, ketika lahir memiliki bobot 3,2 kilogram itu.
Bayi yang lahir bukan di tempat sewajarnya itu, juga nampak dengan lahapnya menyusui. Hingga kini pihak keluarga masih bermusyawarah untuk menentukan nama yang paling tepat untuk sang bayi.
Baca juga: Tak ada dokter, pasien melahirkan di WC Puskesmas
Kejadian nahas itu terjadi setelah sebelumnya para dokter dan bidan di wilayahnya ikut dalam aksi mogok nasional mengecam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengganjar rekan sejawatnya, dr Ayu bersama dua rekannya dengan hukuman 10 bulan penjara.
Seperti terpantau malam tadi, Rabu (27/11/2013), sekira pukul 20.48 Wita, dengan digendong seorang tenaga medis tanpa seragam, bayi perempuan malang dibawa pulang oleh pihak kedua orang tuanya.
Pemulangan bayi ini, seperti dikemukakan oleh Domu Hukapati (28) yang merupakan ayah bayi malang itu atas arahan puskesmas. Karena telah merupakan peraturan puskesmas itu, Hukapati dan Paji Dejar (26), isterinya hanya bisa pasrah.
Mobil ambulance disiapkan puskesmas setempat untuk mengantar pulang bayi dan ibunya yang masih nampak letih dan lesu itu.
“Katanya begitu memang aturan puskesmas, rawat hanya batas enam jam, setelah itu pulang. Jadi ya saya ikut saja, walaupun saya belum yakin betul anak dan isteri saya sudah sehat dan benar –benar pulih,” urai Hukapati.
Sesampainya di kediaman mereka, tepatnya di Kampung Kilimbatu, nampak sejumlah kerabat dan tetangga menuggu untuk menyambut kedatangan sang bayi yang, ketika lahir memiliki bobot 3,2 kilogram itu.
Bayi yang lahir bukan di tempat sewajarnya itu, juga nampak dengan lahapnya menyusui. Hingga kini pihak keluarga masih bermusyawarah untuk menentukan nama yang paling tepat untuk sang bayi.
Baca juga: Tak ada dokter, pasien melahirkan di WC Puskesmas
(rsa)