Tak ada dokter, pasien melahirkan di WC Puskesmas

Rabu, 27 November 2013 - 15:18 WIB
Tak ada dokter, pasien melahirkan di WC Puskesmas
Tak ada dokter, pasien melahirkan di WC Puskesmas
A A A
Sindonews.com - Aksi mogok nasional yang digelar para dokter dinilai telah menciderai hati masyarakat. Bagaimana tidak, karena aksi mereka, banyak pasien terlantar di seluruh penjuru Indonesia. Irah-irah sumpah Hiprokates para dokterpun dipertanyakan.

Seperti halnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), karena para dokter ikut melakukan aksi unjukrasa, seorang ibu terpaksa melahirkan di WC Puskesmas, Rabu (27/11/2013) siang.

Hal itu dialami Paji Djera (26), warga Dusun Kilimbatu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba timur, NTT. Suami dan mertuanya, padahal sudah bersusah payah membawa Paji ke puskesmas dengan truk yang biasa dipakai untuk memuat kayu bakar.

"Kami sedih, karena tidak ada dokter cucu saya harus lahir di WC. Dokter tidak ada, bidan tidak ada, apa karena kami miskin? Tuhan, kenapa cucu saya harus lahir di WC, saya sakit hati dan kecewa," kenang Kaita Lapir, ibu dari suami Paji sambil berurai air mata.

Ia-pun sempat menunjukkan WC dimana menantunya melahirkan, lengkap dengan memperagakan kondisi saat melahirkan.

Ia bercerita, jika bayi malang itu sudah keluar, namun ari-arinya masih tersangkut di dalam. Kemudian, iapun membawanya ke WC. Di sana, sang suami mencoba menghubungi petugas kelurahan. Namun, tak ada solusi.

Baru kemudian pihak kelurahan kembali menelepon suami Paji untuk mengirimkan satu bidan. Bidan itu kemudian membantu kelahiran Paji yang sudah 'setengah' keluar itu di WC. Beruntung, anak kedua pasangan itu akhirnya lahir dengan selamat.

“Kami mau tolong kami bingung, apalagi ari-arinya masih di dalam dan bayinya di luar.Jadi kami hubungi bidan, dan untungnya dia datang walau terlambat,” ujar Aprianto Tadu, seorang staf Kelurahan Kawangu.

Sementara itu, Domu Hukapati (28), suami dan ayah dari bayi perempuan malang itu hanya bisa melamun kosong. Tatapannya nanar saat ditanya para wartawan. Ia hanya menjawab perlahan. “Mau bagaimana lagi, saya tak bisa bicara apa-apa. Yang pasti saya bersyukur pada Tuhan, bayi saya selamat," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Puskesmas yang pernah dikunjungi Presiden SUSilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu nampak sepi dari keberadaan petugas medis.

Baca juga: Meski kritis, ibu ini tetap tak dilayani rumah sakit
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4216 seconds (0.1#10.140)