Pekerja jalan tol Cikapa tewas di dalam mobil
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang pekerja di proyek pembuatan jalan tol Cikapa, Sumardi (50) warga Jalan Cenderawasih No. 34 Rt 4/3, Ratu Agung, Bengkulu ditemukan meninggal di dalam mobil dumb truck dengan Nopol BD 8337 CU.
Almarhum yang bekerja di bawah CV Arafat Muda sebagai sopir angkutan material tersebut diketahui meninggal oleh rekannya sesama karyawan di CV itu sekitar pukul 06.00 WIB, saat akan dibangunkan untuk bersiap-siap memulai aktivitasnya.
Meninggalnya almarhum tersebut mengejutkan karyawan lain yang sama-sama bekerja sebagai sopir mengangkut material di jalan Tol Cipaka itu. Pasalnya, sebelumnya, sekitar pukul 23.00 WIB, almarhum masih sempat ngobrol dengan rekan-rekannya.
“Saat hendak dibangunkan untuk mulai kerja oleh rekannya, sudah meninggal di dalam mobil dumb truck. Padahal, kata rekan-rekannya tadi (kemarin) malam sekitar pukul 23.00 WIB masih sempat ngobrol,” kata Kepala Desa (Kades) Prapatan, Muga kepada wartawan di TKP, Selasa (26/11/2013).
Dijelaskan dia, almarhum adalah sopir yang bekerja mengangkut material di jalan tol yang ada di Kecamatan Sumberjaya. Diungkapkan dia, CV Arafat Muda, tempat almarhum bekerja tersebut, sudah mengontrak salah satu gudang di desa itu sejak sekitar tiga bulan lalu.
“Mereka bekerja mengangkut material di proyek jalan tol yang ada di Kecamatan Sumberjaya ini. Korban sendiri berdasarkan keterangan dari rekan-rekannya adalah sopir dumb truck yang mengangkut material jalan tol,” papar dia.
“Berdasarkan laporan saat mengajukan izin ngontrak, di sini ada 80 armada yang digunakan untuk mengangkut material jalan tol. Pekerja yang ngontrak di sini, semuanya orang jauh,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Kanit Reskrim Polsek Sumberjaya Aiptu Jaruki menjelaskan, korban meninggal diduga akibat menderita sakit perut. Pasalnya, jelas dia, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, sejak dua hari lalu, almarhum mengeluh sakit perut.
“Tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban. Berdasarkan keterangan dari saksi, dua hari sebelumnya hingga tadi malam almarhum terus-terusan mengeluh sakit perut ,” jelas dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan salah satu RS di Kabupaten Cirebon guna mengurus kepulangan jenazah amrahum ke Bengkulu. “Kami sudah berkoordinasi dengan RS di daerah Plumbon, Cirebon untuk mengurus jenazah almarhum,” jelas dia.
Almarhum yang bekerja di bawah CV Arafat Muda sebagai sopir angkutan material tersebut diketahui meninggal oleh rekannya sesama karyawan di CV itu sekitar pukul 06.00 WIB, saat akan dibangunkan untuk bersiap-siap memulai aktivitasnya.
Meninggalnya almarhum tersebut mengejutkan karyawan lain yang sama-sama bekerja sebagai sopir mengangkut material di jalan Tol Cipaka itu. Pasalnya, sebelumnya, sekitar pukul 23.00 WIB, almarhum masih sempat ngobrol dengan rekan-rekannya.
“Saat hendak dibangunkan untuk mulai kerja oleh rekannya, sudah meninggal di dalam mobil dumb truck. Padahal, kata rekan-rekannya tadi (kemarin) malam sekitar pukul 23.00 WIB masih sempat ngobrol,” kata Kepala Desa (Kades) Prapatan, Muga kepada wartawan di TKP, Selasa (26/11/2013).
Dijelaskan dia, almarhum adalah sopir yang bekerja mengangkut material di jalan tol yang ada di Kecamatan Sumberjaya. Diungkapkan dia, CV Arafat Muda, tempat almarhum bekerja tersebut, sudah mengontrak salah satu gudang di desa itu sejak sekitar tiga bulan lalu.
“Mereka bekerja mengangkut material di proyek jalan tol yang ada di Kecamatan Sumberjaya ini. Korban sendiri berdasarkan keterangan dari rekan-rekannya adalah sopir dumb truck yang mengangkut material jalan tol,” papar dia.
“Berdasarkan laporan saat mengajukan izin ngontrak, di sini ada 80 armada yang digunakan untuk mengangkut material jalan tol. Pekerja yang ngontrak di sini, semuanya orang jauh,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Kanit Reskrim Polsek Sumberjaya Aiptu Jaruki menjelaskan, korban meninggal diduga akibat menderita sakit perut. Pasalnya, jelas dia, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, sejak dua hari lalu, almarhum mengeluh sakit perut.
“Tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban. Berdasarkan keterangan dari saksi, dua hari sebelumnya hingga tadi malam almarhum terus-terusan mengeluh sakit perut ,” jelas dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan salah satu RS di Kabupaten Cirebon guna mengurus kepulangan jenazah amrahum ke Bengkulu. “Kami sudah berkoordinasi dengan RS di daerah Plumbon, Cirebon untuk mengurus jenazah almarhum,” jelas dia.
(lns)