Silaturahmi ke keluarga korban tembak, polisi diusir

Selasa, 26 November 2013 - 11:21 WIB
Silaturahmi ke keluarga korban tembak, polisi diusir
Silaturahmi ke keluarga korban tembak, polisi diusir
A A A
Sindonews.com - Kedatangan anggota kepolisian resor (Polres) Bulukumba ke rumah korban penembakan di Dusun Bulusani, Desa Bontomangiring, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba, mendapat penolakan dari keluarga korban. Mereka meminta agar pihak kepolisian sebaiknya meninggalkan lokasi.

Ahmad Kulle, salah seorang keluarga almarhum Marzuki bin Tajuddin, mengungkapkan, kedatangan polisi ke rumah duka hanya membuat keluarga merasa tersakiti. Sebab, tewasnya korban karena merupakan aksi penembakan yang dilakukan oknum polisi bernama Briptu Halik.

"Kami tidak perlu diawasi dengan bersenjata. Kami ini bukan penjahat. Jadi, polisi sebaiknya meninggalkan rumah," ucap Ahmad, kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, ada sekira 20 orang anggota polisi dari Polres Bulukumba dan Polsek Bulukumpa ke rumah duka dengan dilengkapi senjata laras panjang pada saat sebelum dikuburkan setelah salat Duhur, dan beberapa polisi lain yang berpakain preman. Namun, kedatangan mereka ditolak.

"Saya ini bukan siapa-siapa yang perlu diawasi dengan senjata laras panjang. Kami ini orang berduka. Jadi, silakan pulang tinggalkan tempat ini. Kami tidak perlu ada pengawasan polisi," jelasnya.

Ahmad mengaku, pihaknya menolak karena kesal terhadap aksi penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi mabuk. Apalagi, kata dia, penembakan polisi mabuk bersama dua orang satpam PT Lonsum membunuh korban dengan cara yang lebih sadis karena setelah menembak dan jatuh, pelaku kemudian menyeret Marzuki.

"Pelaku membunuh dengan sadis. Mungkin karena pengaruh mabuk keras. Sebab, warga mencium mereka berbau minum keras," kata dia.

Dia menambahkan, pasca penembakan ini, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Komnas HAM di Jakarta, untuk mengawal proses pengusutan kasusnya. Sebab, dikhawatirkan ada rekayasa, apalagi yang terlibat adalah seorang polisi.

"Kami sudah laporkan secara lisan ke sana. Kami tinggal mengirim kronologisnya, sehingga terjadi penembakan. Kami harap kasus ini dikawal baik-baik. Kami khawatir jangan sampai ada rekayasa didalamnya, karena pelakunya adalah oknum polisi," ujarnya.

Kepala Dusun Bulusani Sudarman membantah dugaan adannya penyerangan yang dilakukan Marzuki terhadap oknum polisi sehingga menembak korban hingga tewas. Menurutnya, klaim polisi ada penyerangan sama sekali tidak benar, bahkan hanya ingin mengalihkan wacana saja yang sedang berkembang diluar.

"Itu adalah bohong besar, sama sekali tidak benar. Bagaimana warga mau menyerang seorang polisi, apalagi adalah warga biasa. Ini kan tidak masuk akal. Ini hanya pembohong publik yang dilakukan polisi guna melindungi pelaku," tegasnya, Selasa (26/11/2013).

Dia menjelaskan, bahwa korban ditembak saat dia dalam perjalanan pulang ke rumahnya setelah dari acara pesta perkawinan. Hanya saat berada di jalan poros Bontomangiring - Sallasae, Bulukumpa, polisi bersama satpam PT Lonsum menahan korban hingga menembak. Bahkan, selain korban beberapa warga lainya juga ditahan, namun tidak melakukan apa-apa, kecuali terhadap Marzuki.

"Hampir semua warga yang melintas di jalan Bontomangiring itu ditahan. Jadi, kalau dianggap ada penyerangan sama sekali tidak benar," jelasnya.

Baca juga: Dipegangi satpam, warga tewas ditembaki polisi
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5464 seconds (0.1#10.140)