MUI harap Masjid Teja Suar tidak dijual

Senin, 25 November 2013 - 16:51 WIB
MUI harap Masjid Teja...
MUI harap Masjid Teja Suar tidak dijual
A A A
Sindonews.com - Warga Kabupaten Cirebon dihebohkan dengan kabar penjualan Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jalan Tuparev. Masjid itu disebut-sebut, dijual dengan kisaran harga Rp15 miliar.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengaku, dirinya memantau terus perkembangan informasi seputar penjualan masjid itu.

"Kita sedang koordinasi dengan MUI Kabupaten Cirebon seputar hal itu," kata Rafani, saat ditemui di Kantor MUI Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (25/11/2013).

Namun hingga kini, dia mengaku belum mendapat informasi soal perkembangan masjid itu. Pemilik masjid juga belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. "Pemiliknya, katanya tinggal di Jakarta, sampai sekarang belum ketemu," jelasnya.

Di Cirebon, penjualan masjid itu jadi pemberitaan hangat. Tapi belum ada penjelasan resmi dari pemilik masjid. Rafani mengatakan, masjid itu merupakan milik almarhum Saelan. "Beliau mantan kiper tim nasional di era 1970-an, beliau kiper hebat," ucapnya.

Masjid itu ternyata belum diwakafkan hinga kini. "Dulu hanya diserahkan pengelolaannya, tapi belum diwakafkan," ungkapnya.

Informasi kemudian beredar, masjid itu dijual oleh keluarga almarhum Saelan. Jika ternyata masjid itu benar-benar dijual, dia membenarkan hal itu sah-sah saja, karena masjid belum diwakafkan. Tapi persoalannya adalah dari sisi etika.

"Jadi walaupun masjid itu belum diwakafkan, tidak elok menjual itu," tegasnya.

Alasannya, masjid itu memang milik pribadi. Tapi dalam perjalanannya, masjid itu digunakan umat Muslim. Sehingga dinilai sudah menjadi milik umat. "Itu bukan lagi masjid pribadi," tuturnya.

Rafani mengatakan, masjid itu terbilang sebagai masjid bersejarah. Masjid itu dikelola dengan bagus dan jadi salah satu pusat penyebaran syiar Islam. Hal itu ditunjang dengan lokasinya yang strategis, karena berada di pusat kota.

Tapi dia perlu mencari kebenaran perihal informasi penjualan masjid itu. Sebab masjid itu disebut-sebut dijual dan akan dijadikan toko sekaligus dealer.

"Ini harus ada penjelasan (dari pemiliknya). Syukur kalau misalnya tidak jadi dijual. Tapi kalau dijual, jelaskan (alasannya)," ujar Rafani.

Rafani berharap, dalam waktu dekat ada penjelasan dari pemilik masjid. Sehingga persoalan itu bisa selesai. "Saya harap sih masjid itu tidak jadi dijual," tandas Rafani.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)